Kebakaran berawal saat Paino selesai membuat arang. Namun api belum sepenuhnya padam, sisa arang tersebut sudah di pindahkan ke teras rumahnya. Tak lama kemudian api membesar tertipu angi sehingga membakar sekitar 95% rumah Paino.
Kemungkinan arang yang belum mati sempurna sudah dipindahkan ke teras rumah. Karena tertiup angin kencang arang tersebut hidup kembali dan menjalar ke dinding rumah (gedek) sehingga kebakaran pun tak terelakkan," Dwi P selaku Assesor SAR DIY menjelaskan.
Api baru dapat dipadamkan setelah 50 menit secara manual oleh warga dan relawan. Sehingga mengakibatkan 95% hangus terbakar.
(Redaksi)
Tonton Juga
0 Komentar