Playen, (AuraGunungkidul.com) - Karang Taruna Wira Muda Bakti Praja Kalurahan Ngunut, Kapanewon Playen melakukan bakti sosial dengan membagikan beras kepada warga kurang mampu. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin 22 Maret 2021.
Winardi selaku perwakilan dari Karang Taruna mengatakan pemberian bantuan ini merupakan kepedulian Karang Taruna, Lintas Ormas Komunitas kepada warga yang kurang mampu.
"Untuk saat ini kami dari Karang Taruna Kalurahan Ngunut bekerja sama dengan Limas Ormas Komunitas melakukan bakti sosial berbagi beras ke lokasi empat titik warga yang membutuhkan,"ucap Winardi.
"Dan kegiatan bakti sosial berbagi beras ini merupakan kegiatan yang berkelanjutan yang akan kita lakukan setiap bulannya,"imbuhnya.
Ia berharap semoga bantuan ini dapat meringankan beban warga yang membutuhkan. Winardi juga mengajak kepada seluruh elemen masyarakat yang mampu dalam ekonomi, untuk menyisihkan sebagian rezekinya supaya dipergunakan sebagai kegiatan sosial kemanusiaan.
"Bakti sosial ini kami laksanakan sebagai wujud silahturahmi dan meringankan beban warga yang membutuhkan di situs pandemi COVID 19 yang saat ini masih belum berakhir,"pungkasnya.
Panggang, (AuraGunungkidul.com) - Pimpinan Forum Jogja Rembug (FJR) kembali melaksanakan giat sosial bedah rumah milik Falentina Riyani warga Padukuhan Pacar, Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang.
Dalyono selaku ketua FJR mengatakan ibu Riyani layak mendapatkan bantuan berupa bedah rumah karena selama ini ia belum memiliki rumah yang layak untuk dihuni.
“Sudah merupakan suatu kewajiban kita untuk saling membantu terhadap sesama terlebih pada orang yang membutuhkan,” kata Dalyono.
"Ibu Riyani juga memiliki empat orang anak dan saat ini mengandung anak yang kelima, belum mempunyai rumah layak huni dan suaminya sudah meninggal akibat laka sungai,"tambahnya.
Dalyono menambahkan bahwa kegiatan pengerjaan bedah rumah dikerjakan secara bergotong-royong baik dari anggota FJR dan masyarakat setempat. Bantuan bedah rumah ini bisa terselenggara dari hasil sinergitas FJR, Ampi Panggang, dan para donatur yang telah rela menyisihkan sebagian rezekinya untuk membantu kegiatan sosial kemanusiaan.
“Alhamdulillah kegiatan yang kami lakukan di program Forum Jogja Rembug Peduli terus berjalan. Besar harapan kami , apa yang kami lakukan bisa bermanfaat bagi semua terutama bagi masyarakat,” pungkas Dalyono.
Wonosari, (AuraGunungkidul.com) - Sabtu, (20/03/2021) terjadi kecelakaan di perempatan lampu merah Wukirsari, Kalurahan Baleharjo Kapanewon Wonosari pukul 04.30 WIB. Akibatnya satu orang harus dilarikan ke RSUD Wonosari.
Kecelakaan ini melibatkan antara truk bermuatan mill/batu kapur dengan bus pariwisata asal Surabaya. Kecelakaan bermula saat truk dengan nomor polisi AB 5825 AD yang dikemudikan oleh Sugeng Riyanto melaju dari arah Semanu menuju Wonosari dengan kecepatan tinggi.
Sesampainya di lokasi kejadian tepatnya di lampu merah perempatan Baleharjo terdapat bus pariwisata dengan nomor polisi W 7003 UP dikemudikan oleh Muhammad Gito melaju dari arah utara. Jarak yang terlalu dekat akhirnya truk menabrak bagian samping bus hingga truk pun terguling.
"Truk mengalami ringsek parah pada bagian depan,"ungkap Kanit Laka Lantas Polres Gunungkidul, Iptu Soni Yuniawan.
Akibat dari peristiwa ini Triyanto yang merupakan ernet truk harus dilarikan ke RSUD Wonosari lantaran mengalami patah tulang di bagian tangan kiri. Sedangkan untuk sopir mengalami luka dan seluruh penumpang bus berhasil selamat.
Pathuk, (AuraGunungkidul.com) - Kecelakaan lalulintas yang melibatkan dua kendaraan yakni sepeda motor Honda Beat dan mobil Isuzu panther terjadi di ruas jalan Jogja-wonosari tepatnya Ngasemayu, Rt 10, Rw 03, Padukuhan Salam, Kalurahan Patuk, Sabtu 20/03/2021).
Akibatnya satu orang meninggal dunia dalam peristiwa ini. Kecelakaan berawal saat Lisa Hidayah warga Padukuhan Putat II Rt 34, Rw 09, Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk melaju dari arah Yogyakarta menuju Wonosari dengan mengendarai sepeda motor berjenis Honda Beat nopol AB-2954-VX.
Ia saat itu sedang memboncengkan ibunya bernama Marsiyem. Pada saat memacu kendaraannya dengan kecepatan sedang, korban tidak mengetahui bahwa di wilayah Ngasemayu jalannya ada yang berlubang.
Alih-alih ingin menghindari lubang, sepeda motornya pun oleng kekanan dan tak terkendali. Dari arah berlawanan tiba-tiba muncul mobil Isuzu panther dengan nopol AD-8626-FL yang dikemudikan oleh Sugiyono.
"Jarak yang terlalu dekat akhiy tabrakan tak bisa terhindar,"ungkap Kompol Hendra Prastawa selaku Kapolsek Pathuk.
"Keduanya jatuh tersungkur ke tepi jalan"imbuhnya.
Lisa Hidayah beserta ibunya langsung dilarikan ke Rumah Sakit' untuk mendapatkan perawatan medis. Namun sayangnya pada saat mendapat perawatan medis, Lisa Hidayah yang mana merupakan seorang siswi SMK meninggal dengan luka berat di kepala.
Purwosari, (AuraGunungkidul.com) - Mbah Ngadi Warga Padukuhan Tlogowarak, Kalurahan Giripurwo, Kapanewon Purwosari, ditemukan meninggal gantung diri pada, Selasa (16/03/2021) petang. Kejadian ini sontak membuat warga sekitar geger.
Sebelum melakukan aksi nekad itu, Mbah Ngadi sempat mencari rumput untuk pakan ternak miliknya. Sekitar pukul 17.20 tetangga dan anaknya mendapati Mbah Ngadi sudah dalam keadaan tergantung. Melihat kejadian ini, anak dan tetangganya pun langsung menurunkan korban karena masih ada tanda-tanda korban masih hidup.
"Saat diturunkan korban sudah tidak berhasil diselamatkan," kata Kapolsek Purwosari, AKP Ismanto.
Kejadian ini pun langsung dilaporkan ke Polsek Klapanewon Purwosari. Dari hasil pemeriksaan petugas medis tidak ditemukannya tanda-tanda penganiayaan. Sampai saat ini belum diketahui penyebab korban nekat gantung diri.
Karangmojo, (AuraGunungkidul.com) -Tony Putra warga Padukuhan Ngepung Kalurahan Karangmojo, Kapanewon Karangmojo nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, pada Minggu (14/03/2021). Kejadian ini pun sontak mengegerkan warga setempat.
Kejadian ini berawal saat Tony yang merupakan seorang pemuda 21 tahun pergi meninggalkan rumah pada Minggu pukul 13.00 siang. Namun hingga sore hari sekitar pukul 16.00 Tony tak kunjung pulang kerumah.
Mengetahui anaknya belum pulang ke rumah, Wahid yang mana merupakan orang tua korban berinisiatif untuk mencari keberadaan korban. Pencarian dilakukan hingga larut malam pukul 22.30. Sesaat setelah mencari, Wahid menemukan korban yang tergantung pada pohon mete. Ia pun lantas meminta pertolongan kepada warga.
"Korban ditemukan meninggal tergantung di pohon jambu mete yang tak jauh dari rumahnya,"jelas Kasubag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suryanto.
"Kejadian ini juga sudah dilaporkan ke mapolsek Kapanewon Karangmojo,"imbuhnya.
Polisi beserta tim medis pun segera datang untuk mengevakuasi korban. Dari hasil pemeriksaan petugas medis, tidak ditemukannya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Korban murni meninggal dengan cara gantung diri. Dugaan sementara korban nekat mengakhiri hidupnya akibat depresi.
Semin, (AuraGunungkidul.com) - Kanang, warga Padukuhan Branjang, Kalurahan Ngawis, Kapanewon Karangmojo ditemukan meninggal dunia di ladang tepatnya di Padukuhan Kalialang, Kalurahan Kalitekuk, Kapanewon Semin pada Minggu (14/03/2021).
Menurut informasi yang berhasil dihimpun korban beserta kedua rekannya yakni Turmudi dan Bambang hendak berburu sekitar pukul 07.00 pagi. Pukul 11.00 pun mereka berpencar di wilayah kalialang untuk menentukan target buruanya.
Setelah melakukan perburuan beberapa lama, salah satu dari rekannya menghubungi korban via telepon. Namun saat dihubungi telpon tidak diangkat oleh korban. Merasa curiga dengan korban, rekanya pun menghentikan perburuan dan langsung mencari korban.
"Yaa benar terjadi penemuan mayat seorang pemburu," ungkap Kapolsek Semin, AKP Arif Heriyanto
Saat ditemukan oleh rekanya korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Pada bagian mulut korban mengeluarkan darah, dan baju di bagian ketiak juga berlubang bekas tembakan.
Kejadian ini pun langsung dilaporkan oleh pihak kepolisian guna penyelidikan lebih lanjut. Korban saat ini berada di RSUD Wonosari untuk dilakukannya otopsi.
"Saat ini polisi sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti korban meninggal dunia,"pungkas Arif.
Playen, (AuraGunungkidul.com) - Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki beragam tempat wisata yang patut untuk anda kunjungi. Mulai dari pantai, goa, embung, desa wisata dan taman hutan.
Salah satu tempat wisata yang patut anda kunjungi bersama keluarga adalah Taman Hutan Raya (Tahura). Tahura sendiri terletak di Gading III, Kapanewon Playen, kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menuju kesana kurang lebih menempuh waktu 1,5 jam perjalanan dari pusat kota Yogyakarta. Hutan dengan luas 634 hektar ini terlihat sangat tertata rapi dan indah. Hutan Tahura memiliki beberapa fasilitas yang tidak akan membuat wisatawan bosan.
"Kami dari pihak pengelola hutan Tahura menyediakan fasilitas bagi wisatawan. Seperti camping ground, sepeda, flying fox, panahan, high rope, ATV hingga tubing,"ucap Wastoyo.
"Selain itu kita juga ada pabrik penyulingan minyak kayu putih yang bisa digunakan untuk kunjungan bagi anak-anak sekolah,"imbuhnya.
Berkunjung ke Tahura Bunder wisatawan akan disuguhkan dengan suasana nyaman dan tenang karena udara sejuk dipadukan dengan pepohonan yang hijau, bersih sehingga menambah suasana menjadi syahdu.
Jika ingin menikmati keindahan Tahura, wisatawan bisa menyusuri jalan setapak dengan berjalan kaki maupun menyewa sepeda yang telah disediakan dari pihak pengelola. Flora dan fauna juga masih terjaga kesehatannya di hutan ini.
Selain itu, ada juga beberapa spot foto yang Instagramable yang bisa dijadikan tempat berfoto, untuk menambah feed Instagram.
Wastoyo juga menambahkan Tahura Bunder cocok dikunjungi untuk semua kalangan karena tempat wisata ini ramah anak hingga orang tua.
"kami menyiapkan beberapa wahana permainan untuk anak-anak,"jelasnya.
"Kami juga menyediakan tempat-tempat bersantai seperti joglo dan kursi yang disediakan di tengah hutan,"pungkas Wastoyo.
Menariknya lagi, di jalan dekat Tahura Bunder juga banyak orang-orang yang berjualan belalang goreng, salah satu kuliner exstrim di Gunungkidul.
Berikut daftar wahana yang tersedia di Tahura Bunder
Nglipar, (AuraGunungkidul.com) - Peristiwa bunuh diri kembali terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Jum'at 05 Febuari 2021. Hadi Cipto Suwarno warga Padukuhan Ngaliyan, Kalurahan Nglipar, Kapanewon Nglipar nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Kejadian ini diketahui oleh istrinya dan Supriyono yang mana merupakan anak korban. Saat itu istrinya sedang mencari sang suami setelah melakukan pekerjaan memotong ayam.
Namun saat di cari kesana kemarin oleh sang istri, tidak menemukan suaminya. Setelah beberapa saat dicari, Hadi Cipto Suwarno ditemukan oleh anak dan istrinya sudah dalam keadaan tergantung di pohon sawo yang berada di belakang rumahnya.
Melihat kejadian yang mengerikan itu, keduanya langsung meminta pertolongan kepada warga sekitar dan kemudian diteruskan ke Kapolsek setempat. Setelah beberapa saat kemudian, pihak kepolisian dan Tim medis segera datang untuk memeriksa kondisi korban.
"Dari hasil pemeriksaan petugas medis tidak ditemukannya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban,"ucap Iptu Suryanto
Korban nekat mengakhiri hidupnya lantaran menderita sakit yang tak kunjung sembuh.
Gedangsari, (AuraGunungkidul.com) -Telah terjadi kecelakaan tunggal di tanjakan clongop Kapanewon Gedangsari, Rabu 03 Febuari 2021 kemarein. Akibatnya dua orang mengalami luka-luka.
Kejadian ini berawal saat Triyono dan suwarno warga Padukuhan Balong RT 03 RW 07 Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari mengendarai sepeda motornya bernopol AB 3603 LW. Keduanya saat itu ingin berangkat kerja di kota Yogyakarta.
"Pada saat menuruni tanjakan clongop tiba tiba-tiba rem kendaraan saya mengalami bolong,"ucapnya.
"Saya tidak bisa mengendalikan kendaraan dan akhirnya menabrak pembatas jalan,"imbuhnya.
Atas kejadian ini, Triyono beserta rekanya mengalami luka-luka. Sedangkan sepeda motor miliknya mengalami rusak ringan. Menurut salah satu warga setempat, di tanjakan clongop memang sering terjadi kecelakaan. Karena jalan clongop terkenal curam.
Playen, (AuraGunungkidul.com) - Pohon Wali Kukun yang berada di Wanagama, Kalurahan Gading, Klapanewon Playen tumbang, pada Kamis 04 Maret 2021. Pohon tersebut tumbang sekitar pukul 06.30 pagi dan menutup jalur Jogja-wonosari. Akibatnya arus lalulintas jalur Jogja-wonosari km 9 macet sepanjang 2 kilometer
Pohon berdiameter 25 centimeter itu tumbang dikarenakan akarnya yang sudah lapuk termakan oleh usia. Ditambah lagi beberapa hari ini Kabupaten Gunungkidul sering diguyur hujan disertai angin sehingga batang pohon terkikis dan akhirnya menjadi tumbang.
"Alhamdulillah kejadian pohon tumbang ini tidak menimbulkan korban jiwa dan kerugian lain,"ucap Kepala BPBD Gunungkidul, Edy Basuki.
"Karena pas pohon tumbang kebetulan tidak ada kendaraan roda dua maupun roda empat yang melintas,"imbuhnya.
Tim gabungan, mulai dari BPBD, Polisi, TNI serta warga masyarakat setempat langsung mengevakuasi pohon besar tersebut dengan melakukan pemotongan. Pohon akhirnya berhasil dievakuasi kurang lebih sekitar satu jam, dan lalulintas saat ini mulai lancar kembali.
Panggang, (AuraGunungkidul.com) - Peristiwa kecelakaan tunggal terjadi di jalan Temuireng-Panggang, Padukuhan Sanglor, Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang, Selasa (02/03/2021) sore. Akibatnya satu orang meninggal dunia dalam peristiwa ini.
Kecelakaan berawal saat Sukoro warga Padukuhan Warak, Kalurahan Girisekar, Kapanewon Panggang mengemudikan truk dump Toyota Dyba Nopol E 9750 VD. Ia melaju dari arah Temuireng menuju Sanglor.
Sesampainya di lokasi kejadian tepatnya pada jalan menurun dan menikung truk yang bermuatan kayu itu mengalami rem blong. Truk kemudian keluar jalur dan akhirnya masuk terperosok ke bawah dan menimpa rumah milik warga.
"Sopir tidak bisa mengendalikannya dan akhirnya truk tersebut terperosok sedalam empat meter,"ungkap Kapolsek Panggang AKP Mujiman.
"Korban terjepit badan truk dan mengalami luka pada bagian kepala"imbuhnya.
Korban langsung dievakuasi oleh pihak kepolisian dengan dibantu dari warga masyarakat setempat. Sesaat setelah evakuasi, korban langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat guna mendapatkan perawatan medis.
"Korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka yang dideritanya pada bagian kepala,"pungkasnya.
Kasus kecelakaan ini pun sudah ditangani oleh pihak kepolisian dari Polsek Kapanewon Panggang. Polisi masih melakukan olah TKP guna mengetahui secara pasti apa penyebab kecelakaan yang menewaskan satu orang tersebut.
Wonosari, (AuraGunungkidul.com) - Siti Rohani warga Padukuhan Besari, Kalurahan Siraman, Kapanewon Wonosari ditemukan gantung diri di belakang rumahnya, pada Selasa 02 Maret 2021.
Informasi yang berhasil dihimpun AuraGunungkidul.com menyebutkan bahwa korban ditemukan gantung diri oleh suaminya sekitar pukul 05.00 pagi. Saat itu sang suami bangun tidur dan hendak keluar rumah.
Namun ketika keluar rumah lewat pintu dapur, ia kaget mendapati istrinya yang sudah tergantung pada seutas tali. Kejadian ini sontak langsung membuat warga sekitar menjadi geger.
Peristiwa ini pun langsung dilaporkan ke Polsek Kapanewon Wonosari. Polisi beserta tim medis pun langsung datang dan memeriksa kondisi korban. Dari hasil pemeriksaan petugas medis, tidak ditemukannya tanda-tanda penganiayaan. Korban murni meninggal dengan cara gantung diri.
Menurut keterangan Kapolsek Wonosari yakni Kompol Mugiman, korban nekat gantung diri disebabkan karena menderita depresi dan penyakit yang tidak kunjung sembuh. Kejadian bunuh diri ini merupakan kasus kesekian kalinya yang terjadi di Kabupaten Gunungkidul sejak awal tahun 2021.
Playen, (AuraGunungkidul.com) - Beberapa hari lalu rumah anak yatim-piatu yang mana orang tuanya meninggal korban tersengat listrik telah selesai direnovasi. Kegiatan renovasi rumah anak yatim-piatu warga Padukuhan Banaran 7, Kalurahan Banaran, Kapanewon Playen ini merupakan hasil sinergitas antara Ampiri, Peduli dhuafa dan Rasputin.
Anto selaku perwakilan dari relawan juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh donatur yang telah terlibat dalam proses rehab rumah ke empat anak yatim-piatu tersebut.
"Sebagai wujud syukur atas selesainya proses pembangunan rumah, Minggu 28 Febuari 2021 kami segenap relawan beserta warga menggelar tasyakuran dan doa bersama,"ucap Anto.
"Kami juga mendoakan orang tuanya yang telah meninggal akibat tersengat listrik pada beberapa waktu lalu,"imbuhnya.
Proses renovasi rumah tersebut dikerjakan secara bergotong-royong antara Ampiri, Peduli dhuafa, Rasputin dan warga masyarakat setempat.
"Semoga apa yang sedikit dari seluruh rekan-rekan donatur dan relawan, dapat membawa manfaat serta mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa,"pungkasnya.
Wonosari, (AuraGunungkidul.com) - Bupati terpilih Gunungkidul Haji Sunaryanta tidak akan mengambil gaji selama ia menjabat. Hal tersebut disampaikan usai mengikuti Rapat Paripurna Istimewa Serah Terima Jabatan Bupati dan Wakil Bupati pada, Senin (01/03/2021).
Beliau tidak menyebutkan alasan mengapa tidak mengambil gajinya selama menjabat sebagai bupati. Meskipun gaji tidak diambil, Sunaryanta menyebutkan gaji yang seharusnya menjadi haknya tersebut akan dipergunakan untuk kepentingan rakyat.
"Memang benar saya tidak akan mengambil gaji saya selama menjabat sebagai Bupati Kabupaten Gunungkidul,"ucapnya kepada wartawan.
"Gaji tersebut akan dipergunakan untuk kepentingan masyarakat,"imbuhnya.
Dikatakan lebih lanjut oleh Sunaryanta, gaji pertama yang ia dapat akan dipergunakan untuk mengajak makan para Tenaga Harian Lepas THL yang bekerja di lingkungan Pemkab Gunungkidul.
Selama kegiatan rapat berlangsung dijaga ketat oleh kepolisian dan TNI. Usai menghadiri Rapat Paripurna Istimewa Serah Terima Jabatan Bupati dan Wakil Bupati, Haji Sunaryanta langsung menuju ke kantor pemerintah untuk melakukan kerja efektifnya sebagai Bupati Kabupaten Gunungkidul.