Iklan

logo

Petilasan Raden Said Pangeran Samber Nyowo



Ngawen, (AuraGunungkidul.com) - <Gunung Gambar adalah salah satu bagian dari sejarah yang penting. Terdapat sebuah petilasan Pangeran Samber Nyawa yang kemudian mendapatkan gelar KGPAA Mangkunegara I sebagai Adipati di Pura Mangkunegaran.  Ketinggian dari Gunung Gambar sekitar 650 meter diatas permukaan laut (mdpl) tepat di lokasi petilasan Pangeran Samber Nyawa. Petilasan Pangeran Samber Nyawa ini berada di Padukuhan Gunung Gambar, Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen, Gunungkidul.

Gunung Gambar saat ini menjadi tempat wisata baik umum ataupun wisata religi. Ada yang datang sekedar ingin melihat panorama Jawa Tengah dari pucuk Gunung Gambar namun ada pula yang berharap berkah dan berdoa di petilasan Pangeran Samber Nyawa dengan nama lain Raden Mas Said yang merupakan nama aslinya. Sedangkan julukan Samber Nyawa diberikan oleh Nicolaas Hartingh, perwakilan VOC karena di dalam peperangan RM Said selalu membawa kematian bagi musuh-musuhnya terutama pihak Belanda.


Bukit dengan panorama indah ini menjadi tempat bertapa sang Putra Pangeran Arya Mangkunegara Kartasura dan Raden Ayu Wulan. RM Said mengasingkan diri ke Gunung Gambar untuk membuat strategi melawan penjajah Belanda hingga bisa memetakan situasi Keraton Surakarta termasuk cara mengusir dan berperang. 


Strategi militer yang ia dapat berasal dari lamunan ketika beliau makan nasi yang panas dengan tangan, beliau langsung mengambil nasi dari tengah dan tangannya kepanasan. Setelah melihat orang di sekitarnya yang makan dengan menjimpit nasi dari tepi, beliau meniru dan tidak merasakan panas. Dari situlah ide pertempuran di temukan. Pangeran Samber Nyawa menggambar peta area penyerangan dengan membentuk strategi menyerang dari tepi perbatasan. Dan akhirnya pasukan musuh yang ditemui bukan dalam kelompok-kelompok besar hingga setiap musuh yang ditemui dengan Pangeram Samber Nyawa dipastikan mati. Peristiwa tersebut yang melatarbelakangi penamaan bukit itu menjadi Gunung Gambar

Kedatangan Pangeran Samber Nyawa ke tempat yang dahulu bernama Gempol ini berawal dari penculikan ayahnya oleh Belanda hingga meninggal dunia. Diapun berusaha meneruskan perjuangan ayahnya dengan pergi ke Ngawen meminta bantuan Ki Demang Singodikoro.


Dari pertemuan itu, RM Said diminta bertapa di petilasan Ki Gadingmas, anak Prabu Brawijaya V yang menjadi leluhur masyarakat Ngawen.

Dari bertapa inilah Pangeran Samber Nyawa kemudian mendirikan Kadipaten Mangkunegaran. Mangkunegaran merupakan pecahan Kasunanan Surakarta. Praja Mangkunegaran merupakan satuan politik yang dibentuk berdasarkan perjanjian Salatiga yang ditandatangani pada 17 Maret 1757 di Salatiga sebagai solusi atas perlawanan yang dilakukan Raden Mas Said terhadap Sunan Pakubuwana III, penguasa Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang telah terpecah akibat perjanjian Giyanti dua tahun sebelumnya.

Sejarah mencatat Pangeran Samber Nyawa melakukan peperangan sejak tahun 1741-1757. Dia dikenal sebagai panglima perang yang berhasil membina pasukan yang militan.

Dari sejarah inilah Petilasan Gunung Gambar dianggap sebagai salah satu bagian sejarah perlawanan terhadap Belanda. Spirit yang digelorakan Pangeran Samber Nyawa ini sangat membekas bagi masyarakat Gunungkidul khususnya di Kecamatan Ngawen.

Masyarakat lokal Ngawen melaksanakan Nyadran di Gunung Gambar serta Hutan Wonosadi yang tidak jauh dari bukit tersebut setahun sekali. Pelaksanaan Nyadran diperuntukkan untuk mengenang leluhur warga Ngawen.

(GalineAs) 


Tonton Juga


Posting Komentar

0 Komentar