Saptosari, (AuraGunungkidul.com) - Sepasang muda-mudi yang sedang berenang di pantai Ngluwen Kalurahan Krambilsawit, Kapanewon Saptosari terseret ombak, Minggu (30/05/2021) pagi. Akibatnya satu orang ditemukan meninggal dunia, sedangkan satu orang lainnya masih dalam pencarian.
Derbita Nadifa Sahira (19) perempuan warga Dukuh Demangan, Bakipandean, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah ditemukan oleh kapal nelayan dalam keadaan meninggal dunia. Sedangkan yang masih dalam pencarian adalah Muhamad Rois Chaq (19) lelaki warga Nitikan, Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta.
Kejadian tenggelamnya wisatawan tersebut sekitar pagi hari pukul 09.00. Dimana sebelum tenggelam terseret ombak, keduanya sempat melakukan camping di pinggir pantai.
Pada pagi mereka terlalu asyik bermain air saat gelombang sedang mengalami pasang. Terlalu asyik main air mereka tidak memperhatikan bahwa saat itu gelombang sedang pasang hingga tiba-tiba datang ombak besar dan menggulung dan menyeret keduanya.
Panggang, (AuraGunungkidul.com) - Kecelakaan tunggal terjadi di ruas jalan Jalan Panggang-Wonosari tepatnya dekat Telaga Dendeng, Padukuhan Panggang, Kalurahan Giriharjo, Kapanewon Panggang pada Sabtu (29/05/2021) sekitar pukul 09.30 pagi.
Kendaraan pickup nopol AB 1246 LK yang dikemudikan oleh Sukaryadi warga Petung, Kalurahan Giriwungu, Kapanewon Panggang mengalami terjun bebas kedalam jurang 6 meter.
Kecelakaan bermula saat Sukaryadi memacu kendaraannya dari arah Wonosari menuju Panggang dengan kecepatan sedang. Sesampainya di jalan menikung mobil yang ia kendarai oleng dan akhirnya masuk nyemplung ke dalam jurang.
Beruntung dalam peristiwa tersebut tidak memakan korban jiwa, namun kondisi kendaraan mengalami ringsek pada bagian depan. Peristiwa kecelakaan ini pun sudah ditangani oleh pihak kepolisian Polsek Panggang.
Girisubo, (AuraGunungkidul.com) - Sebagai pelabuhan ikan terbesar diYogyakarta, pantai yang terletak nyaris berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah ini selalu ramai dengan geliat kehidupan para penangkap ikan. Deretan kapal berbagai ukuran yang bersandar di dermaga juga semakin membuat suasana semarak. Kapal-kapal tersebut bukan hanya milik nelayan Pantai Sadeng, melainkan ada juga nelayan dari daerah-daerah lain seperti Cilacap, Batang, Pekalongan, juga Semarang.
Kualitas ikan di perairan Pantai Sadeng ini terbilang juara. Rata-rata ikannya berukuran besar dan berkualitas ekspor. Untuk ikan yang berukuran medium biasanya akan dikirim ke Surabaya dan diolah menjadi ikan kalengan. Sedangkan ikan yang kecil atau dengan kualitas biasa akan dijual di pasar lokal atau dikirim ke Jogja dan sekitarnya. Jenis ikan tangkapan para nelayan antara lain ikan tuna, layur, kakap merah, kerapu, dan tongkol.
Jika kamu datang pada saat yang tepat, kamu bisa mengikuti tradisi labuhan atau sedekah laut yang dilakukan oleh nelayan Pantai Sadeng. Ritual tahunan ini sebagai ucapan syukur mereka kepada Sang Pencipta yang sudah memberikan hasil tangkapan melimpah serta keselamatan bagi para nelayan. Selain itu mereka juga memohon supaya dilindungi pada tahun-tahun mendatang. Dalam upacara ini akan ada banyak makanan yang bisa kamu cicipi.
Tak banyak orang yang tahu jika dulunya Pantai Sadeng merupakan muara dari aliran Sungai Bengawan Solo Purba. Namun akibat pergerakan lempeng bumi sekitar 4 juta tahun silam maka dataran terangkat dan aliran air pun berbalik menuju utara. Kini yang tersisa hanyalah jejaknya, bukit- bukit kapur yang menurut penelitian dulunya adalah karang di dasar laut. Kalau kamu mencintai geologi, kamu bisa berjalan kaki menyusuri jejak Bengawan Solo Purba sembari mengumpulkan kisah-kisah yang hilang.
Pantai Sadeng terletak di Desa Pucung, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul. Dari Yogyakarta kamu memerlukan waktu sekitar 2 – 3 jam untuk mencapai pantai ini. Untuk mencapainya cukup ikuti jalur menuju kawasan pantai-pantai Gunungkidul. Pantai Sadeng terletak di sebelah timur Pantai Wediombo, nyaris berbatasan dengan Kapubaten Wonogiri, Jawa Tengah. Demi kenyamanan perjalanan, lebih baik kamu membawa kendaraan sendiri jika ingin berwisata ke Pantai Sadeng.
Wonosari, (AuraGunungkidul.com) - Truk berjenis Mitsubishi mengalami kecelakaan tunggal di Padukukan Siraman II, Kalurahan Siraman, Kapanewon Wonosari, Kamis, (27/05/2021) sekira pukul 23.00 WIB. Truk bermuatan pasir itu terperosok masuk ke kolam ikan milik salah satu warga Siraman.
Kejadian berawal saat truk dengan nomor polisi AB 8804 QK melaju dari arah barat menuju timur. Namun pada saat melewati jalan tepat pinggir kolam, jalan tersebut tiba-tiba mengalami longsor dan alhasil truk dengan muatan berat tersebut jatuh terguling ke dalam kolam ikan.
Melihat adanya kejadian kecelakaan tunggal itu, warga sekitar pun berbondong-bondong bahu membahu untuk mengevakuasi truk yang terguling itu. Satu jam kemudian truk berhasil di evakuasi dengan alat bantu kendaraan off-road. Dari peristiwa ini tidak ada korban jiwa. Namun kerugian ditafsir mencapai jutaan rupiah.
Girisubo, (AuraGunungkidul.com) - Kabupaten Gunungkidul kembali dikejutkan oleh kejadian bunuh diri dengan cara gantung diri pada Rabu (26/05/2021). Suprapto warga Padukuhan Balong, Kalurahan Balong, Kapanewon Girisubo nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
kejadian mengerikan itu pertama kali diketahui oleh salah satu warga yang awalnya ingin mengantarkan makanan. Saksi ingin mengantarkan makanan sarapan pagi untuk Suprapto sekitar pukul 06.30 pagi.
Melihat kejadian mengerikan itu lantas saksi langsung melaporkan kejadian gantung diri ini kepada warga setempat dan kemudian di teruskan ke pihak kepolisian. Tak lama kemudian pihak kepolisian dari Polsek dan petugas medis pun datang untuk memeriksa tubuh korban.
Dari hasil pemeriksaan petugas medis tidak ditemukannya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Korban meninggal murni melakukan gantung diri. Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab mengapa korban nekat gantung diri.
Ngawen, (AuraGunungkidul.com) - Kabupaten Gunungkidul kembali dikejutkan oleh kejadian bunuh diri dengan cara gantung diri pada Sabtu (22/05/2021). Ranti warga Padukuhan Suru, Kalurahan Kampung, Kapanewon Ngawen nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Parno Sukismo, yang merupakan suami korban saat itu telah memanggil-manggil istrinya namun tidak ada jawaban.
Setelah pergi di emperan rumah, parno telah mendapati istrinya sudah meninggal gantung diri dengan menggunakan kain selendang.
"Korban ditemukan gantung diri oleh suaminya usai menghadiri acara rapat pertemuan,"jelas Kapolsek Ngawen, AKP Parliska.
Dari hasil pemeriksaan petugas medis tidak ditemukannya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Korban meninggal murni melakukan gantung diri. Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab mengapa korban nekat gantung diri.
Klaten, (AuraGunungkidul.com) Komunitas Rukun Agawe Santosa Putra Indonesia (Rasputin) mengelar bakti sosial untuk korban kebakaran Jeminten Somo Rejo warga RT 13/RW 04, Dusun Randuwara, Kalurahan Kemalang,Kecamatan, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten Jawa Tengah.
Anto perwakilan dari Rasputin, menuturkan kegiatan bakti sosial dengan memberikan uang, sembako tersebut dimaksudkan untuk meringankan beban keluarga korban kebakaran rumah
"Maksud dan tujuan bakti sosial ini untuk meringankan beban penderitaan keluarga korban kebakaran rumah. Selain itu juga untuk menunjukkan kepedulian sosial Rasputin ," jelas Anto.
"Barang- barang dan uang yang diserahkan tersebut murni dari hasil pengumpulan, sumbangan secara sukarela dari anggota dan para donatur," imbuhnya
"Pada bulan suci Ramadhan momennya tepat untuk memperbanyak ibadah dan sedekah. Semua anggota Rasputin ingin melatih bersedekah dan berbuat ikhlas kepada sesama," pungkasnya.
Wonosari, (AuraGunungkidul.com) - Ketika suara takbir berkumandang di malam Idul Fitri, warga Padukuhan Tegalsari, Kalurahan Siraman, Kapanewon Wonosari mendadak di gegerkan dengan kejadian gantung diri.
Seorang gadis berusia 22 tahun yang merupakan salah satu mahasiswa di perguruan tinggi nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri pada Rabu (12/05/2021). Gadis tersebut bernama Catur Surati Ayu Ambarwati.
Dihimpun dari beberapa sumber korban ditemukan gantung diri oleh ibunya di belandar dapur rumahnya. Sebelum mendapati anaknya gantung diri, Maryanti baru pulang dari masjid menunaikan ibadah sholat magrib. Namun saat pulang dan mengeruk pintu rumah, tidak ada jawaban dari anaknya.
Karena khawatir terjadi sesuatu dengan anaknya yang kala itu sedang berada di rumah, Maryanti pun mendobrak pintu dapur rumahnya. Setelah mendobrak pintu, ia kaget melihat anaknya sudah dalam keadaan tergantung pada seutas tali.
"Setelah dilakukan pemeriksaan petugas medis tidak ditemukannya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Korban murni meninggal dengan cara gantung diri,"terang Kapolsek Wonosari AKBP Mugiman.
Diduga korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri lantaran putus cinta dengan kekasihnya. Saat ini korban sudah di evakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.
Semanu, (AuraGunungkidul.com) - Mbah Mul, 91 Warga Padukuhan Wediutah, Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu di temukan meninggal dengan cara gantung diri pada Selasa (04/05/2021). Kejadian ini sempat membuat warga sekitar mendadak heboh.
Sebelum ditemukan meninggal, kakek parubaya itu sempat pergi berpamitan untuk ke Jakarta sekitar pukul 10.30 pagi. Merasa ada yang tidak beres beberapa orang saksi kemudian pergi untuk mencari kakek tersebut.
Setelah beberapa saat mencari, saksi kaget menemukan kakek yang sudah dalam keadaan tergantung di kandang sapi dekat rumahnya. Saksi pin langsung meminta pertolongan kepada warga sekitar dan ke melaporkan kejadian ini ke Polsek setempat
"Yaa korban nekat gantung diri dengan menggunakan tali berwarna biru,"jelas AKP Ahmad Fauzi Mulyono, Kapolsek Semanu.
"Dari hasil pemeriksaan petugas medis tidak ditemukannya tanda-tanda penganiayaan. Korban murni meninggal dengan gantung diri,"imbuhnya.
Hingga saat ini polisi belum mengetahui secara pasti penyebab mengapa korban nekat gantung diri. Korban pun sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk kemudian di makamkan.
Semanu, (AuraGunungkidul.com) - Fitri yang merupakan warga Padukuhan Serpeng Lor, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul mengalami nasib kurang beruntung. Pasalnya Ia telah kehilangan sepeda motor berjenis Honda Revo Nopol AB 6049 XW. Aksi pencurian ini terjadi pada Minggu (02/05/2021) siang.
Sebelum di curi orang, sepeda motor miliknya dikendarai oleh Ikbal menuju Telaga Serpeng di Padukuhan Serpeng Kidul sekitar pukul 12.00 WIB. Kala itu ia memarkirkan kendaraan di dekat gazebo sebelah telaga.
Setelah memarkirkan kendaraan Ikbal bersama sejumlah temannya mandi di telaga. Namun Ketika saat hendak pulang, Ikbal tak mendapati sepeda motornya hilang
Atas kejadian itu pelapor mengalami kerugian mencapai Rp 6 juta. Dan kejadian ini sudah dilaporkan ke Polsek Semanu