Peluang ini menjadi hal yang menarik bagi Bento untuk menjadi pengrajin aksesoris. Usaha aksesoris ini terletak di Nglipar, Gunungkidul. Bento memproduksi aksesoris dengan cukup unik dan berbeda, yaitu dengan bahan limbah kayu yang sudah tidak terpakai. Meskipun limbah, kualitasnya pun tak kalah dengan aksesoris yang ada di pasaran.
Kayu yang dipakai sebagai bahan dasarnya adalah jenis kayu-kayu tua seperti kayu liwung macan, wulandaru, nagasari dan lainnya. Biasanya Bento mendapatkan kayu dari tetangga atau beli di toko online. Kemudian limbah kayu tersebut ia proses menjadi aksesoris yang bermacam-macam jenis.
Nggak sabar pengen punya? Mau buru-buru pesan? Pemasarannya sendiri dilakukan secara offline maupun online. Tersedia di toko-toko, pasar Beringharjo, dan Malioboro. Namun jika mau datang langsung ke tempat produksi juga dilayani. Secara online bisa melalui FB Bang Bento dan IG @christantopuji.
Pemesanan aksesoris ini biasanya lebih ramai di bulan Desember hingga Januari. Dari usaha aksesoris yang memanfaatkan limbah kayu ini omsetnya pun cukup besar. Bento mampu mengantongi 3.000.000 hingga 3.500.000 rupiah dalam sebulan. Dengan memanfaatkan limbah pun ternyata mampu menyulap menjadi barang bernilai tinggi. Bukankah peluang yang sangat menarik?
(Stikom)
Tonton Juga
0 Komentar