Iklan

logo

Exsotism Pantai Ngrenehan, Pusatnya Para Nelayan Di Gunungkidul



Saptosari, (AuraGunungkidul.com) Pantai Ngrenehan adalah sebuah pantai tekuk, pantai yang memiliki kontur berteluk sehingga ombak laut selatan yang besar berubah menjadi beralun tenang. Sehingga dapat didarati perahu-perahu kecil nelayan pencari ikan. Pantai ini dikelilingi oleh perbukitan karts sehingga tetap mewujudkan panorama alam yang memukau. Lokasi pantai ini terletak di Kalurahan Kanigoro, Kapanewon Saptosari Kabupaten Gunungkidul DIY. Cukup tulis kata kunci pantai Ngrenehan di google map maka traveler dapat langsung terpandu menuju ke tempat ini dari manapun asalnya.

Akibat dari bentuk struktur tekuk, ombak di pantai Ngrenehan cukup tenang sehingga cocok sekali bagi para wisatawan jika ingin bermain air di laut. Dataran di pinggir pantai cukup landai sehingga anak-anak bisa merasakan bagaimana asyiknya berenang di laut. Di pantai ini, wisatawan juga bisa berfoto bersama keluarga dengan latar belakang kapal nelayan maupun panorama pantai itu sendiri.

Saat memasuki wilayah pantai Ngrenehan di Gunungkidul, wisatawan akan disambut dengan deretan warung-warung yang menjajakan makanan khas hasil laut. Di antara warung-warung tersebut terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan bangunan berbentuk joglo di sebelah kanan ketika menghadap ke laut.


Pantai Ngrenehan memiliki garis pantai yang tidak begitu luas. Panjangnya hanya sekitar 100an meter. Pantai ini diapit oleh dua batu karang yang cukup besar dan menjorok ke laut. Sehingga batu ini termasuk menjadi penghalang ombak besar yang tidak langsung menghempas ke pantai, selain pebukitan karst di kanan kirinya yang berbentuk tanjung. 

Jika berkunjung ke pantai ini, para wisatawan dapat secara langsung mengamati kegiatan nelayan lokal yang masih menangkap ikan dengan cara tradisional. Wisatawan juga bisa secara langsung belajar bagaimana cara menangkap ikan dengan baik dan benar tanpa merusak ekosistem.

Sebagian masyarakat Gunungkidul menyebut Pantai Ngrenehan sebagai pantai nelayan. Karena mayoritas masyarakat di pesisir pantai bermata pencaharian sebagai nelayan. Biasanya para nelayan ketika melaut berangkat pukul 04.00 pagi hingga pukul 9.00 pagi. Hasil tangkapan nelayan kemudian di tampung ke TPI untuk dijual kembali ke pengepul.

Dalam sejarah, pantai Ngrenehan ini merupakan pemberian dari kerajaan Demak pertama, yakni Raden Patah. Pada saat itu Raden Patah datang ke pantai ini untuk mencari ayahnya, Prabu Brawijaya V yang lari dari utara karena menolak masuk Islam.

Kala itu, Sang Raja dalam mencari ayahnya yang ingin diajak masuk Islam, sampailah di pantai ini. Namun beliau tetap tidak menemukan ayahnya, sang Prabu Brawijaya V. 

Dari peristiwa inilah muncul istilah nama pangrena yang berarti ajakan. Kata pangrena berasal dari kata 'reneh' yang memiliki arti 'sini'. Kemudian masyarakat sekitar mulai waktu itu menyebut pantai ini menjadi Ngrenehan yang berarti kemarilah. Kata reneh diberi imbuhan Ng dan an sehingga jadilah nama pantai Ngrenehan, penyebutan yang menunjukkan suatu tempat. 


(Hermawan)



Tonton Juga





Posting Komentar

0 Komentar