Iklan

logo

Unik destinasi wisata Telaga Jonge rupiah tidak berlaku jika ingin berbelanja di pasar digitalnya


Semanu, (AuraGunungkidul.com) - Sebuah obyek wisata alam alternatif bernama 'Telaga Jonge' yang menyuguhkan pemandangan dan wahana wisata air yang berlokasi di Padukuhan Jelok, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu Gunungkidul ini mulai tertata rapi dengan bangunan permanen dan ramai pengunjung. 

Beberapa tahun ke belakang lokasi wisata alternatif ini hanya telaga biasa yang hanya digunakan untuk pengairan para petani, namun uniknya telaga ini tidak pernah kering meskipun kemarau panjang. Tak seperti umumnya telaga di Gunungkidul. Telaga Jonge mulai dikembangkan setelah munculnya wisata Kali Suci dan Luweng Jomblang yang lokasinya berdekatan. Kemudian diboomingkan oleh pokdarwis setempat dengan penataan lokasi stand-stand penjualan berbagai penganan tradisionalnya, berupa gubug-gubug kayu beratap daun rapak. Begitupun taman bersantai ditata sedemikian rupa namun cenderung masih seadanya dengan batu alam yang disusun secara sederhana pula.

Sekarang berkunjung ke lokasi ini jauh lebih rapi, wisatawan pun tak akan ditarik tiket masuk, hanya biaya parkir 2000 Untuk motor dan 5000 untuk mobil. Sebelum masuk, wisatawan diwajibkan cuci tangan dan jaga jarak sesuai dengan protokol kesehatan. Selain itu akan ada pencatatan data diri dan cek suhu tubuh yang dilakukan oleh pengelola di saat pandemi ini.

Ketika berwisata di sana traveler dijamin pasti akan betah karena suasananya yang asri, dikelilingi oleh pepohonan rindang dan udaranya yang sejuk. Jika lapar di sisi utara telaga terdapat lapak-lapak pedagang berbagai sajian. Yang dijual di sini pun beragam penganan tradisional, ada jenang, soto bathok, pecel, dawet, puli tempe dan masih banyak lagi. Harga makanan - makanan tersebut sangat terjangkau sehingga tidak akan menguras kantong jika berkunjung ke sini.

Di Telaga Jonge ini terdapat enam spot foto selfie, mulai dari panggung live music hingga ayunan anak. Di sini traveler juga bisa naik perahu dan berkeliling telaga. Telaga Jonge setiap harinya hampir tak pernah sepi dikunjungi oleh muda-mudi dari berbagai daerah. Bahkan kebanyakan kalangan keluarga yang berkunjung ke wisata ini meski hanya untuk sekedar wedangan, melepas penat dan menikmati angin yang semilir.


Hal menarik lainnya dari Telaga Jonge adalah adanya pasar digital. Pasar ini memadukan konsep digital dan tradisional. Dengan adanya pasar digital, nantinya diharapkan akan menyedot wisatawan Milineal. Pasar digital ini sudah diresmikan sekitar dua tahun lalu, yakni tanggal 26 Oktober 2018. Sejak itulah destinasi wisata Telaga Jonge menarik perhatian para wisatawan hingga sekarang. Pasar digital itu merupakan pendampingan dari Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Jogja.

Berbelanja di pasar ini, uang rupiah tidak berlaku. Jika ingin berbelanja wisatawan bisa menukarkan uang rupiah dengan uang Jonge, bentuknya kayu persegi panjang yang per bijinya bernilai 2.000. Fasilitas pendukung lainnya seperti toilet dan mushola juga bersih. Semakin membuat nyaman ketika para traveler berkunjung.


(Hermawan)



Tonton Juga


Posting Komentar

0 Komentar