Iklan

logo

Pawon purba tempat makan di bawah Gunung Api Purba Nglanggeran



Yogyakarta, (AuraGunungkidul.com) - Sempat terdengar kasak-kusuk tentang kehadiran sebuah kafe dan resto yang tak sepi pengunjung meski menyajikan menu masakan purba, tepatnya di sisi barat laut Kabupaten Gunungkidul, dari jalan Jogja - Wonosari, sekitar daerah Putat menuju ke utara, nyempil di area persawahan di kaki gunung 'Nglanggeran'.


Setiba di lokasi ini, pengunjung langsung disuguhi view pemandangan yang sangat menakjubkan. Sebuah gunung api yang telah lama jutaan tahun silam non aktif terpampang menjulang tepat di depan mata. Sangat gagah dan indah. Didukung udara sejuk yang sangat menyegarkan. Memanjakan mata, melegakan rongga dada dan mengendurkan urat saraf yang penat. Sebuah bonus gratis mengikuti kehendak hati memburu sajian kuliner purba.


Ya, di lokasi wisata Nglanggeran yang telah terkenal inilah, kafe dan resto yang menyuguhkan menu masakan purba berada. Tempat ini bernama 'Pawon Purba'. Selain berdekatan langsung dengan gunung api purba, tempat, bahan dan racikan bumbu yang ditawarkan juga berkonotasi purba semua. Segala pernak-perniknya, mulai dari penataan tamannya, rumah dengan gaya limasan, seting dekorasi, furniture, perabot masak dan makan minum serta menu sajiannya dengan nuansa purba alias tradisional. Begitulah konotasi jadul yang dibangun oleh pemilik kafe dan resto ini. Walaupun sebenarnya tidak mengarah ke pengartian purba yang pra sejarah. Bisa repot dong jika seumur dengan dinosaurus.



"Kami menggunakan nama 'Pawon Purba' karena memang tungku utama memasak kami menggunakan pawon yang bahan bakar utamanya adalah kayu bakar. Selain juga bermaksud untuk mengangkat masakan khas 'ndeso' dan lokasi yang berada di kaki gunung api purba, agar konsumen mudah mengingat warung makan ini," ungkap Titi selaku owner menerangkan.


"Request utama yang sering dipesan pengunjung adalah thiwul, belalang goreng, jangan lombok ijo (sayur lombok ijo) dan sebagainya," imbuhnya.


Selain itu menu yang biasa tersaji di dalam kuali-kuali tanah liat antara lain brongkos, mangut lele, mercon kikil, gudeg daun pepaya, oseng jamur, balado jengkol, sambal bawang, sambal lombok ijo, tahu tempe bacem, ayam bacem, nasinya pun ada nasi merahnya langsung ambil dari dalam kukusan di atas pawon dan lain-lain item tradisional yang sangat menggugah selera

Suguhan minumannya juga khas ndeso. Teh gula batu tersaji dalam poci, cangkir dan nampan tanah liat. Berbagai jenis kopi asli juga tersedia, termasuk empon-empon dan aneka minuman olahan susu. Kafe dan resto yang juga menyiapkan penginapan model home stay ini buka setiap hari mulai pagi hingga jam 20.00 malam, kecuali Senin libur. Sejauh ini pengunjung merasa puas dan kecanduan untuk datang lagi.


"Masakan khas ndesonya sangat enak. Tempatnya juga sangat nyaman, nuansa ndeso juga," jelas Beni dari Sukoharjo yang datang langsung beserta keluarganya, telah empat kali jauh-jauh ke warung ini.


So, cukup menggiurkan bukan untuk dijadikan referensi para pemburu kuliner sambil berwisata ke lokasi 'Banyu Langit' (lagu alm. Didi Kempot). Harganya? Pasti harga ndeso juga. Bila bingung karena nyempil tempatnya, tinggal buka googlemaps, langsung nongol deh.



(Heru Susanto)



Tonton Juga


Posting Komentar

0 Komentar