Iklan

logo

Cegah pemotor ugal-ugalan, warga kepek lakukan patroli di sepanjang jalan Agus Salim


Wonosari, (AuraGunungkidul.com) -  Sudah menjadi fenomena umum bahwa jalan raya sering dijadikan ajang balap liar dan aksi ugal-ugalan kelompok remaja tertentu yang sedang beranjak dewasa. Lazimnya bila waktu menunjukkan pukul 22.00 WIB ke atas, masyarakat pengguna jalan lainnya perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi mereka. Biasanya memang di jalan-jalan yang sepi, namun akhir-akhir ini mereka tidak lagi takut melakukan atraksinya di tengah perkotaan.

Berawal dari peristiwa na'as di Jl. KH Agus Salim, Kepek Wonosari Gunungkidul. Pada hari Rabu, 06 Januari 2021 yang lalu, Devina Galuh Dewantari (20) telah menjadi korban meninggal dunia atas aksi yang dilakukan oleh seorang pemuda bernama Alam (18), warga Tompak, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen. Saat itu Alam sedang melakukan atraksi "jumping" (erekan) dengan kecepatan tinggi hingga kejadian tabrakan dengan Devina pun tak terelakkan, sekira pukul 22.30 WIB. Setelah dilarikan ke rumah sakit, akhirnya Devina tak tertolong sebab luka serius di bagian kepalanya.

Atas kejadian ini, keprihatinan warga selama ini, khususnya masyarakat Kepek menjadi memuncak. Sabtu, 09 Januari 2021, mulai pukul 20.00 WIB, penduduk dan simpatisan berkumpul, dikawal oleh Babinkamtibmas Kalurahan Kepek serta pantauan dari Polres Gunungkidul. Mereka berkoordinasi untuk melakukan aksi simpatik terhadap para remaja pengguna motor, di seputaran jalan Agus Salim utamanya dan umumnya sekalurahan Kepek.


"Malam ini kita bersama melakukan aksi simpatik, mengekspresikan kepedulian terhadap pentingnya keselamatan berkendara di jalan raya. Kita lakukan sosialisasi dan pembelajaran kepada para remaja pemotor yang sedang nongkrong agar tidak melakukan aksi ugal-ugalan dan balapan yang membahayakan nyawa orang lain," terang Kelik Subagyo dalam orasinya

"Ini aksi damai. Jadi kita harus santun. Kita beri edukasi kepada para remaja yang sedang nongkrong dengan menggunakan surat pernyataan," imbuh senior Karang Taruna Kepek, Agus Wahyudi.

Dalam aksi simpatik ini, Kelik Subagyo juga menegaskan bahwa 'sweeping' ini juga diadakan dokumentasi, selain penanda tanganan pernyataan para pimpinan kelompok remaja pemotor yang ditemui. Dokumen berupa foto dan video wajah yang terekam akan dimasukkan ke dalam data base. Dan bila suatu saat terjadi peristiwa yang berulang maka ketika pelaku ternyata terekam dalam data base tersebut akan mendapatkan sangsi sosial dari masyarakat Kepek Raya.

Selanjutnya, gerakan kepedulian ini dilakukan dengan berjalan kaki, dimulai dari titik kumpul ke seputaran jalan Agus Salim, beberapa lokasi lainnya dan di sebagian gang-gang masuk 10 Padukuhan yang terdapat di Kalurahan Kepek. Masyarakat Kepek juga bertekad bahwa mereka akan menjadi benteng terdepan dalam hal kepedulian keselamatan berkendara di jalan raya. Hal ini dilakukan bukan hanya untuk wilayah Kepek namun juga untuk wilayah Gunungkidul pada umumnya.

Jalan raya adalah fasilitas umum yang tidak boleh dijadikan properti pribadi ataupun kelompok. Keselamatan bersama harus dijunjung tinggi. Santun dan tertib terhadap rambu-rambu lalu lintas akan menjamin kelancaran dan terhindar dari resiko kecelakaan yang dapat berakibat fatal menghilangkan nyawa seseorang.

Perlu diwaspadai juga, kelompok remaja pemotor yang masih ngeyel bukan tidak mungkin akan beralih tempat. Ring road (jalan lingkar) menjadi potensi yang sangat besar menjadi ajang balap liar dan erekan. Mestinya hal ini menjadi perhatian, kepedulian dan tanggung jawab kita bersama sebagai warga masyarakat Gunungkidul. 


(Redaksi)



Tonton Juga


Posting Komentar

0 Komentar