Hendak berlibur pengendara sepeda motor ini alami kecelakaan tunggal: Korban berhasil selamat dari maut


Gedangsari, (AuraGunungkidul.com) - Kecelakaan tunggal terjadi di turunan Watu Gajah tepatnya di Padukuhan Jelok, Kalurahan Watu Gajah, Kapanewon Gedangsari. Peristiwa ini berlangsung pada tanggal 31 Januari 2021, sekitar pukul 12.00 siang.

Zidni Alfan Maulana  saat itu sedang memboncengkan rekanya bernama Wahyu Purnomo Aji warga Padukuhan Kalidadap, Kalurahan Gari, Kapanewon Wonosari. Mereka hendak berlibur ke Air Terjun di Kalurahan Tegalrejo Kapanewon Gedangsari.

Ia mengaku bahwa sepeda motor berjenis Honda Vario dengan nopol AB 6834 WH yang ia kemudiakan mengalami rem blong dan masuk ke dalam parit saat menuruni jalan yang curam.

"Saya sudah berusaha melakukan pengereman, namun enggak tau kenapa sepeda motor tersebut tidak juga melambat,"ucap Zidni.

"Dan akhirnya saya beserta rekan saya Wahyu Purnomo Aji masuk ke dalam parit yang kurang lebih sedalam empat meter,"imbuhnya.

Akibat dari peristiwa ini, sepeda motor yang ia kendarai mengalami rusak parah pada bagian samping. Beruntungnya atas dari peristiwa ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Kedua korban seluruhnya selamat dan hanya mengalami luka ringan.

"Alhamdulillah atas kejadian ini saya masih diberikan keselamatan oleh Tuhan Yang Maha Esa,"jelas Wahyu.

Menurut pengakuan dari salah satu warga sekitar, di tanjakan watu gajah sendiri memang sering terjadi Kecelakaan baik saat menanjak maupun menurun. Bahkan tidak sedikit korban meninggal yang Kecelakaan disitu.

Maka dari itu pihak kepolisian dari Polsek Kapanewon Gedangsari telah memberikan papan peringatan untuk berhati-hati kepada siapa saja yang melintas di area tersebut.


(Redaksi)



Tonton Juga


Penyebab lansia berusia 71 tahun nekat gantung diri



Semin, (AuraGunungkidul.com) - <Kabupaten Gunungkidul digegerkan dengan kejadian gantung diri. Waginem seorang perempuan berusia (71) warga Padukuhan Bendungan, Kalurahan Sumberejo, Kapanewon Semin nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (31/01/2021) pagi.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, kejadian ini diketahui oleh sang suami sekitar pukul 04.30. Kala itu ia sedang pulang dari masjid melaksanakan sholat subuh. Namun saat membuka pintu dapur, ternyata ia kaget mendapati istrinya yang sudah tergantung di emperan dapur rumahnya.

Lantaran kaget, saksi berteriak untuk meminta tolong kepada warga sekitar. Mendengar ada teriakan warga sekitar pun segera berdatangan ke rumahnya.

"Korban nekat gantung diri dikarenakan terlilit hutang dan bank plecit dan sempat ngomong ingin bunuh diri,"kata Kapolsek Semin, AKP Arif Heriyanto

Menurut Ngatmi selaku adik ipar korban mengatakan, hampir setiap Minggu bank plecit datang ke rumah korban untuk menagih hutang. Selain banyak hutang dari bank plecit, ternyata korban juga mempunyai hutang dengan tetangganya.

"Korban juga sempat mengeluhkan sakit pada pinggangnya,"jelas Ngatmi.

Dari hasil pemeriksaan petugas medis tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Untuk selanjutnya jasad korban segera diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera  dimakamkan.


(Redaksi)



Tonton Juga


Pasangan suami istri meninggal dunia akibat tersengat listrik



Playen, (AuraGunungkidul.com) - Pasangan suami istri Nur Kawan (38) dan Sri Andriyani (35) warga Padukuhan Banaran 7, Kalurahan Banaran, Kapanewon Playen tewas akibat tersengat listrik. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu,(30/01/2021)

Kronologi kejadian berawal saat kedua pasangan suami istri tersebut sedang melakukan aktivitas mengelas di belakang rumahnya. Namun naas, pada saat melakukan pengelasan mereka malah tersengat listrik secara bersamaan.

Kejadian ini sempat diketahui oleh seorang saksi yaitu tetangganya. Namun saat itu tetangganya sempat ingin menyelamatkan salah satu dari mereka dengan cara menariknya. Saksi pun segera mematikan aliran listrik, kemudian meminta pertolongan kepada orang lain.

"Korban sudah tidak bisa terselamatkan nyawanya. Saat ini korban meninggalkan empat anaknya yang masih kecil,"jelas Arif Tugiran selaku saksi.

Setelah tim medis melakukan pemeriksaan terhadap korban, korban mengalami luka pada beberapa bagian tubuhnya. Korban saat ini sudah di semayamkan ke rumah duka untuk kemudian di makamkan.


(Redaksi)



Tonton Juga


Forum Jogja Rembug Berikan Bantuan Bak Penampungan Air Kepada Warga Jetis



Saptosari, (AuraGunungkidul.com) -Forum Jogja Rembug beserta komunitas Teman Untuk Teman, memberikan bantuan Toren atau bak penampungan air bersih di Kalurahan Jetis, Kapanewon Saptosari, Jum'at 29 Januari 2021.

Bantuan diberikan kepada Parginem warga Jetis RT 03/RW 01,Jumilah warga RT 03 RW 01,Karso Ngtilah warga RT 03 RW 01,Darno warga Mojosari RT 06 dan Kaniyem warga Brndo RT 02.

Bantuan tersebut diberikan kepada warga yang selama ini belum memiliki tampungan air bersih di rumahnya. Adapun sumber dananya diperoleh dari komunitas FJR, Teman Untuk Teman dan para donatur.

"Mudah-mudahan apa yang sedikit dari kami ini akan membawa manfaat bagi warga yang menerimanya,"terang Dalyono.

Parginem salah satu warga desa merasa terbantu dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan FJR, Teman Untuk Teman serta para donatur. 


(Redaksi)



Tonton Juga


Dinilai mampu mencegah COVID-19, GRM Kukuh Hertriasning bagikan HYDRO OXY kepada para pedagang di pasar Kepek Sari



Wonosari, (AuraGunungkidul.com) - <Sebagai bentuk kepedulian terhadap ancaman virus COVID 19, GRM. Kukuh Hertriasning bagikan HYDRO OXY kepada para pedagang di pasar Kepek Sari Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari. Kegiatan dilaksanakan pada Kamis 28 Januari 2021.

Selain membagikan HYDRO OXY, para pedagang juga diberikan edukasi akan bahaya COVID 19 yang saat ini belum juga usai. Para pedagang diminta agar tidak takut secara berlebih mengenai virus ini, namun juga tidak mengabaikan protokol kesehatan.

"Sebuah produk bernama Hydro Oxy ini Mouth Freshener Spray disebut dapat mencegah virus Covid-19,",Jelas Romo Aning.

Kegiatan pembagian HYDRO OXY, bertujuan sebagai bentuk pencegahan, sikap tanggap akan bahaya yang sedang dihadapi yakni pamdemi COVID 19. 

"Mudah-mudahan upaya pencegahan ini dapat meminimalisir atau mencegah penularan antara pedagang dari virus COVID 19 yang kita hadapi saat ini. Selanjutnya pandemi ini bisa segera hilang, sehingga perekonomian masyarakat bisa segera pulih,"imbuhnya.



Cara pengunaan HYDRO OXY ini sangatlah mudah yaitu dengan disemprotkan ke mulut atau hidung. 

Pertama buang nafas terlebih dahulu lalu semprotkan HYDRO OXY ke dalam mulut sambil menghirup udara lewat mulut, agar sampai di tenggorokan. semprotan ini bisa  untuk pencegahan : 2 x 6 spray setiap dua jam sekali yakni pagi, siang dan sore hari.

Semprotan ini bisa digunakan setiap hari sebagai pencegahan virus maupun bakteri yang menyerang tubuh. HYDRO OXY.

HYDRO OXY ini,  disebutkan telah mendapatkan izin dari BPOM namun bukan sebagai obat. Melainkan sebagai anti septik pencegahan virus COVID 19.


(Hermawan)



Tonton Juga


Hendak menyingkirkan kabel listrik, kakek 80 tahun malah tersengat listrik



NGLIPAR, (AuraGunungkidul.com) - Kakek Diyarjo warga Padukuhan Natah Kulon, Kalurahan Natah, Kapanewon Nglipar mengalami nasib naas. Pasalnya ia harus kehilangan nyawa akibat tersengat listrik pada Rabu 27 Januari 2021.

Kronologi kejadian berawal saat aliran listrik dirumahnya mengalami padam. Korban sempat menanyakan kepada anaknya mengapa listrik padam. Ingin mengetahui listrik padam, korban pun mengecek kabel listrik yang kurang lebih berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya.

Saat itu korban ternyata melihat kabel listrik yang tertimpa kayu. Korban pun berinisiatif untuk menyingkirkan kayu yang menimpa kabel tersebut. Alih-alih ingin menyingkirkan kayu, korban malah tersengat listrik yang masih mengaliri label tersebut.

Korban baru diketahui meninggal dunia sekitar pukul 09.00 pagi oleh sang pemilik lahan yaitu Sarmijo. Melihat korban tergeletak, lantas Sarmijo pun langsung melaporkan kejadian ini ke warga sekitar kemudian diteruskan ke Kapolsek setempat.

Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, korban meninggal akibat tersengat aliran listrik. Korban langsung dibawa ke rumah duka kemudian dimakamkan.


(Redaksi)



Tonton Juga


Pembayaran Retribusi Pariwisata Gunungkidul Bisa dilakukan dengan non Tunai



TANJUNGSARI,(AuraGunungkidul.com) -Qata di Kabupaten Gunungkidul, Dinas Pariwisata menggelar launching E-Ticketing Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga pada Selasa, 26 Januari 2021. Launching yang dilaksanakan di pos retribusi Pantai Baron ini, dihadiri oleh jajaran Forkompinda Kabupaten Gunungkidul, Forkompincam Kapanewon Tanjungsari serta para tamu undangan. 

Ir. Asti Wijayanti, MA menyampaikan, launching E-Ticketing Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga merupakan hasil kerjasama pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam hal ini Dinas Pariwisata, Dinas Kominfo dengan PT BRI Syariah. 

"Sebenarnya perjanjian ini sudah ditangani sejak tanggal 23 Desember 2019 lalu. Namun karena terkendala pandemi COVID-19 di tahun 2020, sehingga launching kegiatannya baru bisa kita laksanakan hari ini," ucap Asti (26/01/2021). 

Asti menambahkan bahwa, obyek perjanjian ini merupakan layanan E-Ticketing di pos retribusi mulai dari Pantai Baron sampai Pantai Pok Tunggal. Asti berharap, nantinya layanan E-Ticketing juga bisa diterapkan di pos-pos retribusi obyek wisata lainnya

"Ada dua metode untuk menetapkan E-Ticketing ini. Yang pertama bisa dengan scan QR code dan yang kedua bisa juga dengan virtual account," jelasnya. 



Terobosan kreatif  dalam meningkatkan layanan pariwisata di Kabupaten Gunungkidul mendapat apresiasi dari Bupati Gunungkidul Hj Badingah, S.Sos. Beliau mewakili masyarakat dan atas nama pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengucapkan terima kasih kepada pihak terkait yang telah bekerjasama dan terbentuknya layanan E-Ticketing Retribusi Tempat Rekreasi Dan Olahraga.

"Kita patut bersyukur bahwa proses optimalisasi pariwisata di Gunungkidul yang sudah dirintis melalui berbagai uji coba maka hari ini E-Ticketing Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga telah siap diluncurkan secara khusus, dimulai dari TPR Baron utama," terang Badingah. 

Dengan diluncurkannya layanan pembayaran non tunai atau E-Ticketing ini, nantinya diharapkan dapat meningkatkan layanan kepada masyarakat dan wisatawan sehingga layanan akan lebih efektif, efisien dan bisa dipertanggung jawabkan. Selain itu dengan pelaksanaan program E-Ticketing Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga juga akan meningkatkan pendapatan asli daerah melalui sektor wisata.


(Hermawan)



Tonton Juga


Khayangan tempat perjanjian Danang Sutawijaya dengan Ratu Kidul



Wonogiri, (AuraGunungkidul.com) -  Beberapa waktu yang lalu, team Smart News dan AuraGunungkidul menyempatkan diri menyambangi sebuah destinasi wisata spiritual yang bernama Kahyangan. Tepatnya berlokasi di Desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah.

Menurut informasi kratonjogja.id, tempat yang terkenal dengan sebutan Kahyangan ini merupakan lokasi tafakur Danang Sutawijaya dalam bermunajad kepada Allah SWT, sebelum ia dan ayahnya, Ki Ageng Pemanahan mulai membuka alas Mentaok (sekarang Kotagede) sebagai hadiah dari Sultan Hadiwijaya Pajang (Jaka Tingkir) yang akhirnya menjadi awal berdirinya Keraton Mataram Islam di Jawa. Pemberian wilayah ini merupakan hadiah Sultan Pajang tersebut, atas jasa penumpasan terhadap pemberontakan yang dilakukan oleh Arya Penangsang kepada Kerajaan Pajang. 

Kesan pertama yang muncul ketika menginjakkan kaki awal mula di sini, langsung terasa aura spirit yang begitu hebat. Setelah beberapa saat berjalan dari parkiran menuju lokasi pertapaan yang mulai menanjak, suasana alamnya memang sangat menenteramkan. Angin semilir dengan temperatur yang sangat sejuk. Benar-benar sesuai namanya, Kahyangan yang berarti surga. Pohon-pohon yang sangat besar diperkirakan ratusan bahkan mungkin ribuan tahun usianya, mengelilingi seluruh areal wisata bernuansa spiritual ini. Di sisi kanan terdapat sebuah aliran sungai yang cukup deras airnya, menyempurnakan gambaran keberadaan surga dalam kitab suci, hanya saja ini versi dunianya.

Beberapa langkah menapaki jalan setapak ke atas, tibalah di sebuah tempat yang bernama 'Sela Bethek'. Tempat ini merupakan lokasi pertama Danang Sutawijaya yang kelak bergelar Panembahan Senapati Ing Ngalaga Kalifatullah Sayyidin Ing Panatagama melakukan tafakur.

Bentuknya berupa batu besar yang memiliki celah ke dalam sehingga bisa digunakan untuk berteduh.

"Tempat ini dipakai Danang Sutawijaya pada saat pertama melakukan tapa. Selang beberapa waktu dirasa belum mendapatkan bisikan ilham maka beliau berpindah tempat ke sisi atasnya lagi yang bernama 'Sela atau Watu Payung'," terang Suwarto, juru kunci Kahyangan saat ini.

Sebelum sampai di areal Watu Payung, jika traveler datang ke sini harus melewati gerbang alam berupa dua batu andesit besar yang saling bertemu dan menyisakan sedikit celah sebagai akses masuk ke lokasi selanjutnya. Tempat ini disebut Watu Gapit atau 'Sela Panangkep'.

Setelah melewati Sela Panangkep ini, barulah tiba di lokasi utama tempat bertafakur Danang Sutawijaya yang terkenal dengan sebutan 'Watu Payung'. Bentuknya mirip Sela Bethek namun lebih besar dan memiliki ruang yang lebih lebar. Di sinilah beliau melakukan ritual bertafakur menghadap Sang Maha Pencipta dan Pemberi Petunjuk, Gusti Allah SWT.

"Dalam prosesi ritual bertafakur, beliau tidak secara terus menerus melakukan bertapa. Namun juga aktivitas ritual lainnya sesuai ajaran agama, seperti sholat wajib lima waktu dan sebagainya. Untuk membantu memenuhi kebutuhan hariannya, beliau dibantu oleh nyai Puju, warga desa setempat yang suka rela membantu beliau," sambung Suwarto menjelaskan.

Oleh karena aktivitas seperti halnya seorang muslim pada umumnya, hanya saja dilakukan dalam suasana menepi maka Danang Sutawijaya juga memiliki tempat pesholatan yang bernama 'Watu Pasujudan'. Berlokasi beberapa saat berjalan di atas Watu Payung. Di mana di bawah lokasi ini terdapat sebuah 'kedung', lokasi genangan air sebagai hulunya sungai yang terdapat dua mata air terjun yang cukup deras alirannya. Di sinilah beliau bila melakukan mandi.

"Di kedung ini, menurut sejarah sebagai salah satu tempat keramat. Karena di tempat ini beliau bertemu dan melakukan perjanjian dengan kanjeng Ratu Kidul. Bahwa kanjeng Ratu bersedia membantu Danang Sutawijaya mewujudkan keraton bila beliau bersedia memperistrinya," Suwarto menambahkan.

"Namun beberapa saat pertemuan tersebut menjadi 'badar' (terputus) dikarenakan kyai Puju yang sedang mencari istrinya, nyai Puju, mengetahui proses pertemuan tersebut. Seketika kanjeng Ratu kaget dan bergegas pergi menghilang sembari berpegangan pada tasbih Danang Sutawijaya, serta merta biji tasbih pun berpencar masuk ke dalam air di kedung tersebut," lanjut Suwarto. 

Setelah kejadian itu, banyak warga yang percaya bahwa barang siapa yang dapat menemukan biji-biji tasbih Danang Sutawijaya maka juga akan menerima karomah seperti halnya beliau.

"Salah satu tempat bertafakur juga ada yang berupa 'Watu Gowok", batu yang berlobang sebesar tubuh manusia di tepian sungai," sahut Suwarto dalam obrolan terakhirnya.

Ia juga menceritakan bahwa tugasnya di sini selain sebagai abdi dalem keraton Jogja yang merawat lokasi bersejarah ini, ia juga kerap dimintai tolong para peziarah untuk melantarkan doa kepada Allah atas keinginan yang dihajatkan. Ia pun suka rela melakukan itu semua sebab sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai abdi dalem.

Di belakang tempat yang biasa didudukinya ada sebuah pesan tertulis yang menggelitik dan mengingatkan iman semua pengunjung, bahwa "Hidup tanpa usaha itu bohong. Dan usaha tanpa doa itu sombong." Sebuah nasehat yang patut diingat agar siapa pun dijauhkan dari dua perkara yang menyesatkan tersebut.

Terlepas dari benar dan tidaknya Kahyangan menjadi saksi bisu perjanjian antara Danang Sutawijaya dengan Ratu Kidul dalam mewujudkan berdirinya Keraton Mataram, sebagai seorang yang beriman hendaknya kita tetap yakin bahwa alam ghaib itu ada dan benar adanya. Manusia dan bangsa jin diciptakan tak lain hanya untuk beribadah kepada-Nya.


(GalineAs)



Tonton Juga


Fakta unik dibalik nikmatnya tempe



 (AuraGunungkidul.com) - Siapa sih yang tak kenal dengan tempe? Ya, makanan yang terbuat dari bahan dasar kedelai ini populer di Indonesia dari dulu hingga sekarang. Bahkan kabar santernya sudah mulai mendunia. Jepang, Korea, Eropa dan Amerika pun mulai menggandrunginya. Bagi masyarakat Indonesia, sudah menjadi kebiasaan selalu mengonsumsi tempe dalam setiap hidangan makan. Baik sebagai lauk maupun untuk campuran atau bahkan bahan utama olahan sayur.

Kebiasaan orang mengonsumsi tempe setiap hari pun cenderung tidak berubah dari dulu hingga sekarang ini. Selain memiliki rasa yang gurih, tempe juga memiliki sumber protein dan nutrisi yang tinggi serta mengandung serat. Selain itu, harga tempe pun terbilang murah. Bahan makanan ini tentu sangat cocok sebagai pengganti daging bagi seluruh lapisan masyarakat. 

Menurut sebagian orang, tempe adalah makanan yang rendah lemak, sehingga sangat cocok sekali dikonsumsi bagi orang yang ingin mempertahankan berat badan yang ideal dan mengurangi kandungan kolesterol di dalam tubuh. 

Di Indonesia, secara umum ada dua jenis tempe yang banyak dijual di pasaran. Yakni tempe plastik, tempe yang dibungkus dengan plastik dan tempe buntal daun, yaitu tempe yang dibungkus dengan cara dibuntal dengan daun pisang atau daun jati. Biasanya masih lazim di desa-desa. Keduanya pun sama saja enaknya, hanya yang membedakan pada cara pembuatannya dan penyebutan saja.

Adapun untuk jenis olahan tempe ini bermacam-macam. Ada yang dibuat menjadi gorengan, oseng tempe, keripik tempe dan masih banyak lagi. Bahkan brand besar yang bergerak di bidang kuliner pun banyak menyediakan bumbu praktis tempe goreng dan goreng tepung. Intinya, tempe itu tergolong jenis makanan unik yang multi fungsi. 

Kini, pandemi juga memposisikan tempe menjadi makanan yang semakin sering dicari oleh masyarakat. Hal ini terindikasi dari impor kedelai yang meningkat signifikan sejak pandemi. Tempe pun sempat langka di pasaran dikarenakan permintaan melonjak sedang pasokan kedelai terlambat.


(Hermawan)



Tonton Juga


Kisah Surahmat Korban Laka Laut Yang Berhasil Selamat dari Maut



Girisubo, (AuraGunungkidul.com) - Surahmat warga Padukuhan Nglban, Kalurahan Jepitu, Kapanewon Girisubo berhasil selamat dari maut. Ia berhasil diselamatkan oleh Tim SAR sekitar pukul 11.00 setelah terombang-ambing di pantai Wediombo Gunungkidul pada Sabtu (23/01/2021)

Kronologi kejadian berawal saat Surahmat pamit dari rumah untuk pergi memancing di Pantai Wediombo. Namun naas, ketika ia memancing di spot Dander Laguna, ia malah terpeleset dan nyemplung ke laut.

Korban pun lantas terbawa arus dan terombang-ambing di laut. Beruntungnya saat itu ada petugas SAR yang stanbay di area tersebut. Tim SAR langsung melempar pelampung ke arah Surahmat.

Lantaran ombak yang terlalu besar, membuat korban tidak bisa meraih pelampung tersebut. Tim SAR langsung melakukan tindakan cepat yakni berenang menghampiri korban.

"Alhamdulillah setelah Tim SAR berenang, korban berhasil dibawah kedaratan dengan selamat,"jelas Handoko Bayu Sagara selaku koordinator SAR.

Saat korban dibawa ke daratan dengan kondisi lemah akibat banyak minum air laut, Tim SAR langsung membawanya ke klinik terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.



(Redaksi)



Tonton Juga


Yayasan Untuk Teman bersinergi dengan FJR berikan fasilitas internet gratis di Padukuhan Gude



Tepus, (AuraGunungkidul.com) - Yayasan Untuk Teman bekerjasama dengan FJR Korlap Tepus berikan fasilitas internet gratis kepada pelajar di Padukuhan Gude, Kalurahan Sumberwungu, Kapanewon Tepus. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu (24/01/2021) di balai Padukuhan Gude.

Penyediaa internet gratis ini seiring meningkatnya kebutuhan internet bagi masyarakat, terutama bagi siswa yang belajar secara daring di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Andri selaku koordinator yayasan mengatakan, pemberian fasilitas internet gratis ini ditujukan untuk para siswa di Padukuhan Gude yang kesulitan sinyal untuk belajar secara daring di masa pandemi.

"Saat ini kami menyediakan fasilitas internet gratis berupa modern orbit yang bisa digunakan kurang lebih dua puluh pengguna untuk mengakses internet secara gratis,"jelas Andri.



"Semoga dengan adanya bantuan dari Yayasan Untuk Teman ini, bisa memudahkan para siswa di Padukuhan Gude dalam mengerjakan tugas dari sekolah dengan mudah,"imbuhnya.

Dikatakan lebih lanjut Eko selaku perwakilan dari FJR Korwil Gunungkidul merasa berterimakasih kepada Yayasan Untuk Teman atas kepeduliannya terhadap para pelajar di Padukuhan Gude, Kalurahan Sumberwungu yang kesulitan dalam mengakses internet.

"Kami dari FJR selalu siap untuk bersinergi dengan Yayasan Untuk Teman untuk kelancaran dalam mewujudkan program-program yang digagas oleh yayasan,"ungkap Eko.

Tak hanya di Padukuhan Gude saja. Pemberian fasilitas internet gratis ini juga akan dilaksanakan di beberapa titik yang tidak mendapat jangkauan internet seperti Saptosari, Panggang dan daerah-daerah lainnya yang membutuhkan fasilitas internet


(Redaksi)



Tonton Juga


Kecelakaan Hebat Di Sleman, Seluruh Korban Berhasil Selamat dari Maut



Sleman, (AuraGunungkidul.com) - Kecelakaan  terjadi di ruas Jalan Pajajaran Ring Road Maguwoharjo, atau tepatnya di  depan Wulling Motor, Kapanewon Sleman Yogyakarta pada Sabtu 23 Januari 2021.

Kecelakaan lalulintas ini melibatkan dua kendaraan sekaligus yakni, mobil Toyota Kijang dengan nomor polisi AB 1072 IX dan mobil Toyota HiAce nomor polisi B 7283 WDA. Diketahui kecelakaan bermula saat mobil Toyota Kijang yang dikemudikan  Arif Rudianto, warga Dusun Guntur RT 01 RW 05, Desa Rejosari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang melaju dari arah Selatan ke Utara.

Tiba-tiba mobil kijang tersebut mengalami pecah' ban dan tak terkendali. Mobil pun masuk ke arah berlawanan. Pada saat yang bersamaan muncul Toyota HiAce yang dikemudikan oleh Marsono, (38) warga Dusun  Kebanga,Desa Kebangan, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.  Dan Tabrakan pun tidak bisa terhindarkan.

Akibat dari peristiwa ini, kedua mobil tersebut mengalami ringsek parah di bagian depan. Beruntungnya pada saat kecelakaan hebat itu, tidak menimbulkan korban jiwa. Sopir kedua kendaraan beserta penumpang Toyota HiAce berhasil selamat dari maut.

Sopir kijang mengalami luka memar, lecet dan patsj tulang di tangan kanan. Sedangkan untuk sopir Toyota HiAce mengalami luka sobek, memar, dan lecet. Dan penumpang  HiAce sebanyak 10 orang hanya mengalami luka lecet akibat terkena pecahan kaca.

Kecelakaan ini sudah ditangani oleh Kanit Lakalantas Polres Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Kedua mobil sudah di evakuasi dan seluruh korban luka- luka sudah mendapatkan perawatan medis.



(Redaksi)



Tonton Juga


Rumah kontrakan di Karangrejek dibobol maling



Wonosari, (AuraGunungkidul.com) - Sebuah rumah kontrakan yang dijadikan sebagai kantor notaris di Padukuhan Karangrejek RT 07, Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari dibobol maling.

Kasus pencurian ini terjadi pada tanggal 23 Januari 2021 pagi. Akibatnya satu buah laptop beserta uang ratusan ribu raib digondol maling. Aksi pencurian ini diketahui oleh seorang karyawan notaris. 

Kala itu sekitar pukul 08.00 karyawan notaris sedang membuka pintu lemari. Setelah membuka lemari, karyawan merasa ada yang tidak beres dan curiga karena uang yang disimpan di dalam stopmam hilang.

Sang karyawan pun langsung mengecek ruangan lain. Setelah cek di beberapa ruangan, ternyata ia mendapati laptop juga ikut hilang.

Diperkirakan maling masuk rumah melalui jendela samping. Setelah sebelumnya memanjat tembok di belakang rumah.  Ternyata kejadian kemalingan rumah kontrakan notaris ini bukan hanya pertama kalinya. Namun beberapa hari sebelumnya rumah ini sudah pernah kemalingan. Kejadian ini sudah diketahui oleh ketua RT setempat yakni Suroso.


(Redaksi)



Tonton Juga


Mengalami himpitan ekonomi, seorang warga Saptosari nekat gantung diri



Saptosari, (AuraGunungkidul.com) - Seorang ibu rumah tangga bernama Kasminah warga Padukuhan Karanggunung, Kalurahan Krambilsawit, Kapanewon Saptosari ditemukan tewas gantung diri pada Jum'at 22 Januari 2021.

Kasminah ditemukan oleh seorang tetangganya tepat di emperan dapur bagian belakang rumahnya. Kala itu tetangganya ingin meminjam peralatan dapur yakin parutan kelapa. Namun ketika hendak meminjam sekitar pukul 05.00 pagi, Kasminah sudah dalam keadaan tergantung pada seutas tali.

Melihat adanya kejadian gantung diri. Lestari yang merupakan tetangga Kasminah, melaporkan kejadian ini kepada warga sekitar kemudian diteruskan ke Kapolsek setempat.

"Korban nekat gantung diri dengan seutas tali berwarna biru,"jelas Kapolsek Saptosari AKP Awal Mursayanto.

Tim medis pun segera datang untuk memeriksa korban. Namun setelah selesai pemeriksaan, tidak ditemukannya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Korban murin meninggal dengan cara gantung diri. Menurut informasi yang berhasil dihimpun AuraGunungkidul.com, Kasminah nekat mengakhiri hidupnya dikarenakan himpitan ekonomi.



(Redaksi)



Tonton Juga


Kronologi kecelakaan di ruas jalan Kidemang Wonopawiro


 (AuraGunungkidul.com) - Telah terjadi Kecelakaan di ruas jalan Kidemang Wonopawiro Kalurahan Piyaman, Kapanewon Wonosari pada Kamis 21 Januari 2021. Akibatnya dua kendaraan yakni sepeda motor dan mobil mengalami ringsek parah.

Kronologi kejadian berawal saat 
Tri Suharmanto warga Padukuhan Playen II, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen mengendarai sepeda motor berjenis honda nopol AB 6122 AB sekitar pukul 07.30. Ia melaju dari arah lampu merah Budegan ke arah Siyono.

Sesampainya di lokasi kejadian tiba-tiba muncul sebuah mobil berjenis Honda Brio dengan nopol AB 1886 YU yang dikemudikan  Hamid Wahyu Triyono warga Padukuhan Kemorosari, Kalurahan Piyaman, Kapanewon Wonosari. Mobil oleng dan melaju ke tengah sehingga mengakibatkan tabrakan.

Akibatnya pengendara sepeda motor terlepar beberapa meter dari lokasi kejadian. Beruntungnya saat di evakuasi korban hanya mengalami luka lecet pada bagian tangan dan kaki.

"Beruntungnya korban hanya mengalami luka ringan dan masih diberikan keselamatan,"jelas Kanit Lantas Polsek Wonosari, Aiptu Sugiyanto 

Kasus kecelakaan ini sudah ditangani oleh Kanit Lakalantas Polres Gunungkidul. Sepeda motor dan mobil yang terlibat kecelakaan mengalami ringsek yang cukup parah.



(Redaksi)



Tonton Juga


Exsotism Pantai Ngrenehan, Pusatnya Para Nelayan Di Gunungkidul



Saptosari, (AuraGunungkidul.com) Pantai Ngrenehan adalah sebuah pantai tekuk, pantai yang memiliki kontur berteluk sehingga ombak laut selatan yang besar berubah menjadi beralun tenang. Sehingga dapat didarati perahu-perahu kecil nelayan pencari ikan. Pantai ini dikelilingi oleh perbukitan karts sehingga tetap mewujudkan panorama alam yang memukau. Lokasi pantai ini terletak di Kalurahan Kanigoro, Kapanewon Saptosari Kabupaten Gunungkidul DIY. Cukup tulis kata kunci pantai Ngrenehan di google map maka traveler dapat langsung terpandu menuju ke tempat ini dari manapun asalnya.

Akibat dari bentuk struktur tekuk, ombak di pantai Ngrenehan cukup tenang sehingga cocok sekali bagi para wisatawan jika ingin bermain air di laut. Dataran di pinggir pantai cukup landai sehingga anak-anak bisa merasakan bagaimana asyiknya berenang di laut. Di pantai ini, wisatawan juga bisa berfoto bersama keluarga dengan latar belakang kapal nelayan maupun panorama pantai itu sendiri.

Saat memasuki wilayah pantai Ngrenehan di Gunungkidul, wisatawan akan disambut dengan deretan warung-warung yang menjajakan makanan khas hasil laut. Di antara warung-warung tersebut terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan bangunan berbentuk joglo di sebelah kanan ketika menghadap ke laut.


Pantai Ngrenehan memiliki garis pantai yang tidak begitu luas. Panjangnya hanya sekitar 100an meter. Pantai ini diapit oleh dua batu karang yang cukup besar dan menjorok ke laut. Sehingga batu ini termasuk menjadi penghalang ombak besar yang tidak langsung menghempas ke pantai, selain pebukitan karst di kanan kirinya yang berbentuk tanjung. 

Jika berkunjung ke pantai ini, para wisatawan dapat secara langsung mengamati kegiatan nelayan lokal yang masih menangkap ikan dengan cara tradisional. Wisatawan juga bisa secara langsung belajar bagaimana cara menangkap ikan dengan baik dan benar tanpa merusak ekosistem.

Sebagian masyarakat Gunungkidul menyebut Pantai Ngrenehan sebagai pantai nelayan. Karena mayoritas masyarakat di pesisir pantai bermata pencaharian sebagai nelayan. Biasanya para nelayan ketika melaut berangkat pukul 04.00 pagi hingga pukul 9.00 pagi. Hasil tangkapan nelayan kemudian di tampung ke TPI untuk dijual kembali ke pengepul.

Dalam sejarah, pantai Ngrenehan ini merupakan pemberian dari kerajaan Demak pertama, yakni Raden Patah. Pada saat itu Raden Patah datang ke pantai ini untuk mencari ayahnya, Prabu Brawijaya V yang lari dari utara karena menolak masuk Islam.

Kala itu, Sang Raja dalam mencari ayahnya yang ingin diajak masuk Islam, sampailah di pantai ini. Namun beliau tetap tidak menemukan ayahnya, sang Prabu Brawijaya V. 

Dari peristiwa inilah muncul istilah nama pangrena yang berarti ajakan. Kata pangrena berasal dari kata 'reneh' yang memiliki arti 'sini'. Kemudian masyarakat sekitar mulai waktu itu menyebut pantai ini menjadi Ngrenehan yang berarti kemarilah. Kata reneh diberi imbuhan Ng dan an sehingga jadilah nama pantai Ngrenehan, penyebutan yang menunjukkan suatu tempat. 


(Hermawan)



Tonton Juga





Ngeri Puting Beliung Melanda Wonogiri


Wonogiri, (AuraGunungkidul.com) - Angin puting beliung menerjang waduk gajah mungkur kabupaten Wonogiri pada tanggal 20 Januari 2021 sekitar pukul 15.30. 

Kejadian ini sempat direkam oleh beberapa warga dan di unggah ke media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter dan story WhatsApp.

Bambang Haryanto selaku Kepala Pelaksana  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri mengatakan bahwa angin puting beliung tersebut terjadi sekitar pukul 15.30.

"Kejadian angin puting beliung terjadi kurang lebih sekitar 15 menit,"kata Bambang saat dilansir dari kompas.com

"Puting beliung persisnya di tengah waduk dan mengarah ke barat pemukiman warga. Namun sebelum sampai di pemukiman puting beliung kembali' ke selatan,"tambahnya.

Saat ini angin puting beliung sudah reda. Namun pihak BPBD belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa akibat angin puting beliung ini.

(Redaksi)



Tonton Juga


Gunungkidul Di Guncang Gempa



Gunungkidul, (AuraGunungkidul.com) -Gempa bumi terjadi di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu 20 Januari 2021. Gempa dengan kekuatan magnitudo 5,0 itu tidak berpotensi tsunami.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat, Gempa tersebut terjadi sekitar pukul 03.10 WIB.

Info Gempa Mag:5.0, 20-Jan-21 03:10:57 WIB, Lok:9.04 LS,110.51 BT (116 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY), Kedalaman 17 Km :BMKG.

Meskipun demikian namun masyarakat diminta tenang dan tidak panik. Gempa ini tidak berpotensi tsunami,"tulis BMKG.

Hingga berita ini diterbitkan, BMKG belum mendapatkan laporan terkait dengan kerusakan dan korban jiwa akibat gempa tersebut.

(Redaksi)



Tonton Juga


Ternyata Garis Keturunan Gagak Pernolo II Sampai di Gunungkidul



Purworejo, (AuraGunungkidul.com) - 06 Desember 2020, team Smart News menyambangi salah satu makam tokoh penting dalam sejarah di Purworejo Jawa Tengah. Siapa yang tak kenal dengan R. Gagak Pernolo, keturunan Adipati Anden I yang masih memiliki garis kerabat Prabu Siliwangi, Raja Kerajaan Pajajaran dan juga Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit. Sejarah keberadaan Purworejo berkaitan erat dan bermula dari tokoh Adipati Anden I sampai ke R. Gagak Pernolo I. 

R. Gagak Pernolo I diangkat menjadi Tumenggung wilayah Loano dengan gelar K.R.M.T Gagak Pernolo I bersamaan dengan Nilosrobo menjadi Adipati Nilosrobo I di Bagelen. Mereka berdua diangkat oleh Sultan Agung Hanyokro Kusumo. Singkat Cerita, K.R.M.T Gagak Pernolo I memili anak laki-laki dengan sebutan Gagak Pernolo II.

K.R.M.T Gagak Pernolo II adalah seorang ulama yang hafidz Quran, sekaligus sebagai Tumenggung di Tanggung wilayah Loano, di era Mataram. 

Beliau mangkat dan dikebumikan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Pemakaman sakral ini terletak di atas bukit, seperti lumrahnya orang-orang misuwur selalu dimakamkan di atas bukit atau gunung, untuk menunjukkan derajat dan jasa beliau yang sangat tinggi.

K.R.M.T Gagak Pernolo II terkenal sebagai seorang Al Alim yang menjadi hafidz Al Quran. Hal ini bisa jadi merupakan karomahnya yang sangat luar biasa. Hingga garis keturunannya, kebanyakan menjadi ulama-ulama besar dan orang-orang hebat. Salah satu yang masih hidup di masa sekarang adalah K.H.R. Ibnu Hajar Sholeh Gagak Pernolo atau akrab dipanggil Mbah Benu. Pendiri Jamaah Masjid Aolia’ ini tinggal di Panggang, Kabupaten Gunungkidul DIY. Dari masa muda hingga saat ini, mbah Benu menjadi salah seorang yang memiliki pengaruh, terutama di Gunungkidul.

Berikut adalah silsilah dari mbah Benu Panggang.

K.H.R. Ibnu Hajar Sholeh Gagak Pernolo ( Mbah Benu Panggang ) bin Kyai R. Sholeh Dipo Admojo bin K.H.R Abdullah Sindi ( Kyai Abdul Ghoni ) bin K.H.R Yunus Mohammad Irsyad ( Pembuat Beduk Purworejo ) bin K.R.M.T Dipo Dirjo I bin R. Demang Surodrono bin K.R.M.T Gagak Pernolo III bin K.R.M.T Gagak Pernolo II bin K.R.M.T Gagak Pernolo I bin Ki Ageng Wayah bin Ki Ageng Lebe bin Ki Ageng Gadeg bin Ki Gusti Tanggung bin Adipati Anden II bin Adipati Anden I bin R. Haryo Bangah ( Kakak dari Prabu siliwangi dan Raden Wijaya ) bin Prabu Munding Pamekas ( Pajajaran IV ) bin Prabu Munding Wangi/Syaikh Jambu Karang/Sunan Lawu( Pajajaran III ) bin Prabu Munding Sari ( Pajajaran II ) bin Prabu Banjaran Sari ( Pajajaran I ) bin Prabu Maheso Tanderman ( Jenggala III ) bin Prabu Panji Asmoro ( Jenggala II ) bin Prabu Lembu Amiluhur  ( jenggala I ) bin Prabu Resi Jetayu ( Purwo Carito III ) bin Prabu Joyo Lengkoro ( Purwo Carito II ) bin Prabu Sri Moho Punggung ( Purwo Carito I ) bin Prabu Suwelo Colo ( Medang Kamolan ).

Menelisik dari sekilas cerita di atas, bisa disimpulkan bahwa kata pepatah memanglah benar adanya. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Orang-orang hebat akan menurunkan orang yang hebat pula. Baik secara spiritual di hadapan Gusti dan sosialnya di hadapan sesama. Mari kita berusaha menjadi orang-orang hebat, agar generasi muda selanjutnya meniru jejak langkah kita, mengusahakan yang terbaik bagi bangsa, negara dan keluarga.

“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali ‘Imran : 145).

Sumber silsilah : K.H.R. Muhammad Yusuf Sholeh  Gagak Pernolo, SH, (Purworejo), adik kandung K.H.R. Ibnu Hajar Sholeh Gagak Pernolo (mbah Benu).


(Endra GalineAs)



Tonton Juga


Arogan di jalan KH Agus Salim Wonosari, Pengendara CB Ditertibkan Petugas


Wonosari, (AuraGunungkidul.com) - Maraknya pengendara sepeda motor yang ugal-ugalan di jalan KH Agus Salim wonosari, membuat warga masyarakat Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari menggelar kegiatan swiping pada Sabtu (16/01/2021).

Kegiatan dilaksanakan sekitar pukul 22.00 malam dengan dibantu oleh pihak kepolisian Polres Gunungkidul. Ukki Dahono selaku perwakilan dari warga masyarakat Kepek mengatakan, kegiatan swiping ini dilakukan untuk memberikan edukasi kepada para pemuda yang sering ugal-ugalan di sepanjang jalan Agus Salim.

"Mengingat beberapa hari sebelumnya terjadi kecelakaan yang disebabkan oleh pengendara motor yang ugal-ugalan, kami warga masyarakat Kepek raya menggelar swiping untuk menertibkan siapa saja yang ketahuan  ugal-ugalan di sepanjang jalan Agus Salim ini,"jelas ukki.



Uki menambahkan, sanksi sosial yang dijatuhkan kepada pemotor ugal-ugalan berupa permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat maupun kepolisian.

"Untuk sanksi yang diberikan saat ini adalah sanksi sosial, karena dalam swiping kali ini kita mengedepankan upaya preventif maupun preemtif,"tegas ukki

Sesaat setelah berkeliling di sepanjang jalan Agus Salim kota Wonosari, Endra Widiyanto menemukan seorang pemuda yang ketahuan kebut kebutan di seputaran taman kuliner wonosari. Ia kemudian mengejarnya dan memberhentikan pemuda tersebut.

"Kami memberhentikan pemuda tersebut untuk kami berikan peringatan dan sedikit edukasi bahwa kelakuannya yang kebut-kebutan itu dapet membahayakan pengendara sepeda motor lainnya,"ungkap Endra.

Tak sampai disitu saja, warga yang melakukan swiping menemukan segerombolan motor CB yang sedang touring. Segerombolan CB pun tak luput dari teguran petugas.

"Segerombolan CB ini sedang melakukan touring dan ada sebagian dari mereka melakukan arogan di jalan raya. Mereka kami peringatan bahwa dimana pun mereka berada harus tetap santun dalam berkendara,"jelas Ukki.

Kegiatan penertiban pengendara motor yang ugal-ugalan ini, mendapat respon positif dari Satlantas  Polres Gunungkidul.  Mereka sangat berterimakasih karena merasa terbantu oleh keaktifan masyarakat demi terwujudnya kambtimas yang aman, tentram.


(Sulistyo)



Tonton Juga


Mengawali Tahun 2021 FJR Gedangsari Bagikan Paket Sembako Kepada Warga Kurang Mampu



Gedangsari, (AuraGunungkidul.com) - Forum Jogja Rembug (FJR) Kapanewon Gedangsari melaksanakan bakti sosial di dua puluh titik yang terbagi di enam Kalurahan Kapanewon Gedangsari. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2021. 

Adapun enam titik lokasi bakti sosial meliputi  Kalurahan Hargomulyo sebanyak empat titik, Kalurahan Sampang empat titik, Kalurahan Serut empat titik, Kalurahan Gayam Harjo empat titik, Candi ijo dua titik dan Kalurahan Grogol sebanyak dua titik.

Anto Benceng selaku ketua FJR dari Korlap Gedangsari menjelaskan, kegiatan bakti sosial ini dilakukan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu, terlebih lagi bagi yang terdampak PSBB akibat pamdemi COVID 19.



" Paket sembako telah kami salurkan ke dua puluh titik yang terbagi di masing-masing Kalurahan. Untuk sasarannya adalah Lansia, difabel, dan anak yatim yang notabennya berkekurangan dalam segi ekonomi,"terang Anto.

"Ini merupakan bakti sosial pertama pada tahun baru 2021 sedangkan untuk sumber dananya kita ambil secara swadaya baik dari FJR Gedangsari maupun FJR Korwil Gunungkidul,"tambahnya.


Ditemui terpisah Eko selaku wakil ketua FJR Korwil Gunungkidul menyebutkan, kegiatan bakti sosial ini merupakan giat pertama kali di awal tahun 2021 dan sudah menyasar sebanyak tiga puluh titik ke tujuh Kapanewon di Kabupaten Gunungkidul.

"Alhamdulillah semu kegiatan berjalan dengan lancar. Terimakasih kepada seluruh rekan-rekan yang telah membantu dalam giat sosial kali ini. Dan senang sekali bisa meliha masyarakat tersenyum,"ungkap Eko. 


(Reporter Eko)



Tonton Juga