Balai Kalurahan Kemalingan, Alat Elektronik Senilai Puluh Juta Raib


Playen, (AuraGunungkidul.com) - Peristiwa pencurian terjadi di Kantor Kalurahan Getas Kapanewon Playen, Jum'at 26 Febuari 2021. Alat elektronik berupa komputer raib digasak maling.

Peristiwa pencurian ini baru diketahui oleh salah satu petugas kebersihan kalurahan yang bernama Budi. Saat itu ia baru selesai membersihkan lingkungan pada pukul 06.30 pagi. 

Pada saat Budi membuka ruang pelayanan, ia kaget karena mendapati komputer yang berada salah satu sudah tidak ada. Ia pun kemudian melakukan pengecekan di meja lain.

"Dan ternyata benar setelah saya cek yang hilang adalah dua unit monitor komputer, dua unit CPU dan dua unit printer,"kata Budi.

"Setelah saya telusuri ke belakang, pintu bagian belakang sudah terbuka. Begitu juga dengan jendela juga dalam keadaan terbuka,"imbuhnya.

Akibat peristiwa ini, pemerintah Kalurahan Getas menderita kerugian kurang lebih 10 juta rupiah.


(Redaksi)



Tonton Juga


Nenek berusia 78 tahun nekat gantung diri dengan kain stagen


Nglipar, (AuraGunungkidul.com) - Paniem warga Padukuhan Ngadirejo, Kalurahan Natah, Kapanewon Nglipar ditemukan meninggal gantung diri di rumah saudaranya pada, Jum'at (26/02/2021).

Kejadian yang sempat menggegerkan warga itu pertama kali diketahui oleh saudaranya yang bernama Marjiyem, sekitar pukul 05.30 pagi. Kala itu pada saat keluar dari rumah, saksi menemukan Painem yang sudah tergantung di samping rumahnya.

"Korban nekat gantung diri dengan kain stagen berwarna putih,"kata Marjiyem.

Melihat kejadian ada gantung diri, saksi pun langsung melaporkan kejadian ini kepada warga sekitar dan kemudian diteruskan ke Kapolsek Kapanewon Nglipar. Kapolsek beserta tim medis langsung melakukan pemeriksaan pada tubuh korban.

Dari hasil pemeriksaan petugas medis tidak ditemukannya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Korban murin meninggal dengan cara gantung diri.

Hingga saat ini pihak kepolisian belum mengetahui secara pasti mengapa korban nekat gantung diri. Namun dugaan sementara korban nekat gantung diri disebabkan karena depresi.

"Suaminya sudah meninggal sekitar dua tahun lalu dan saat ini korban hanya tinggal menumpang di tempat saudaranya,"kata Kapolsek Nglipar.


(Redaksi)



Tonton Juga


Senyum bahagia Mbah Paniyem saat mendapat bantuan Bedah Rumah dari FJR dan Yogyakarta Berbagi



Gedangsari, (AuraGunungkidul.com) -Senyum bahagia menyelimuti Mbah Paniyem warga Padukuhan Sidomulyo, Kalurahan Sampangan, Kapanewon Gedangsari. Bahwasanya ia mendapat bantuan berupa Bedah Rumah dari Forum Jogja Rembug dan Yogyakarta Berbagi.

Kamis 25 Febuari 2021 rumah Mbah Paniyem telah selesai dibangun oleh FJR dan Yogyakarta Berbagi. Rumah tersebut dibangun di tanah salah satu warga yang diberikan untuk tempat tinggal Mbah Paniyem.

"Mengingat Mbah Paniyem ini tinggal di gubuk reyot di tengah sawah, kami dari FJR beserta Yogyakarta Berbagi telah sepakat berunding kepada pihak Kalurahan dan masyarakat setempat untuk memindahkan rumah Mbah Paniyem di tempat yang dekat dengan pemukiman warga,"ucap Dalyono.


"Alhamdulillah ada seorang dermawan yang rela memberikan sepetak tanah untuk dibangun rumah yang saat ini telah ditempati oleh Mbah Paniyem,"imbuhnya.

Dalyono menambahkan, dalam proses pembangunan rumah tersebut dikerjakan secara bergotong-royong baik dari anggota FJR, Yogyakarta Berbagi dan masyarakat setempat.

"Alhamdulillah acara serah terima kunci rumah yang dihadiri oleh bapak lurah Sampangan telah berjalan dengan lancar,"jelas Dalyono.

Anto Benceng selaku perwakilan dari FJR Korlap Gedangsari merasa berterimakasih kepada seluruh donatur, serta elemen masyarakat yang telah terlibat dalam kegiatan Bakti Sosial Bedah Rumah Mbah Paniyem ini.


(Redaksi)



Tonton Juga


Kronologi Kasus Penembakan Salah satu Anggota TNI Di Jakarta



Jakarta, (AuraGunungkidul.com) - Seorang oknum polisi nekat tembak satu anggota TNI dan dua warga sipil pada, Kamis 25 Febuari 2021. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 02.00 dini hari bertempat di RM Cafe, Cengkareng Barat Jakarta Barat.

Bripka CS di duga melakukan penembakan, karena ia tidak terima di tagih uang minuman senilai Rp 3,3 juta rupiah. Ia pun melepaskan tembakan ke arah salah satu anggota TNI dan dua warga sipil.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, insiden penembakan di Cengkareng ini terjadi saat RM Cafe hendak tutup, sekitar pukul 04.30 WIB dini hari 

"sekitar pukul 02.00 tersangka CS ke TKP yang merupakan kafe, lalu melakukan kegiatan minum-minum,” kata Kombes Yusri dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya Jakarta, Kamis (25/2/2021) di kutip dari Detik.com.

Sebelum terjadinya penembakan, pelaku sempat cekcok mulut. Pukul 04.00 pada saat melakukan pembayaran, terjadi cekcok antara tersangka dan pegawai. Dengan keadaan mabuk saudara CS mengeluarkan senpi dan melakukan penembakan ke 4 korban. Tiga meninggal dunia dan satu di rawat di rumah sakit.

Pelaku CS nekat melakukan penembakan lantaran tidak terima saat ditagih pembayaran minuman sebesar 3,3 juta rupiah.  Dalam peristiwa ini, Bripka CS, telah di tetapkan sebagai tersangka. CS di jerat dengan Pasal 338 KUHP, tentang Pembunuhan dan di proses secara


(Redaksi)



Tonton Juga


Relawan Gabungan Gunungkidul Bahu membahu Dalam Evakuasi Pohon Beringin Yang Tumbang



Playen, (AuraGunungkidul.com) - Puluhan relawan Gunungkidul bahu-membahu mengevakuasi dan membersihkan sisa pohon beringin yang tumbang di Padukuhan Gubugrubuh Kalurahan Getas Kapanewon Playen, Kamis (25/02/2021). Kondisi ini terjadi akibat akar pohon yang sudah kapuk dan tak mampu lagi menahan beban pohon tersebut.

Gembyong selaku perwakilan dari relawan Gunungkidul mengatakan, peristiwa robohnya pohon beringin ini terjadi sebanyak dua kali yakni pada Senin sore 22 Febuari dimana yang tumbang hanya cabang sebelah kanan dan disusul dengan robohnya pohon secara keseluruhan pada Selasa sore.

"Untuk hari ini kami gabungan dari relawan Gunungkidul secara bergotong royong membersihkan dan mengevakuasi pohon beringin berusia ratusan tahun yang tumbang menutup akses jalan setapak bagi para petani,"ungkap Gembyong.

Menurutnya petugas gabungan bergerak cepat untuk membersihkan sisa pohon tumbang yang melintang di akses jalan  bagi petani, sehingga akses jalur bisa dilalui kendaraan roda milik para petani yang menggarap ladang di sekitar area tersebut.


Petugas gabungan relawan, bersama warga mengevakuasi pohon tumbang tersebut dan membersihkan puing-puing bangunan pura. 

Saat proses evakuasi, petugas tampak kesulitan membersihkan sisa-sisa pohon tumbang, karena ukurannya yang cukup besar, sehingga harus memakai gergaji mesin.

Pohon tersebut dipotong menjadi beberapa bagian, untuk sementara diamankan oleh pihak Dinas Kehutanan. Pihaknya masih menunggu dari pimpinan,  mau dimanfaatkan seperti apa pohon beringin tersebut.

"Untuk Pemanfaatannya seperti apa terkait dengan pohon beringin yang tumbang ini, kita dari pihak kehutanan porsinya masih mengamankan. Untuk tindak lanjutnya bagaimana kita masih menunggu instruksi dari pimpinan,"ungkap Sugimin dari pihak kehutanan.


(Redaksi)



Tonton Juga


Baksos Sembako Berbagi Untuk Sesama



Saptosari, (AuraGunungkidul.com) - Forum Jogja Rembug bersinergi dengan Social Care Community kembali melaksanakan bakti sosial pada Rabu 24 Febuari 2021. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud kepedulian dari para relawan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kegiatan bakti sosial kali ini bertempat di Padukuhan Bedalo, Kalurahan Krambilsawit, Kapanewon Saptosari. Adapun jenis bantuan yang disalurkan merupakan kebutuhan paket sembako seperti beras, mie instan, telur dan gula.

"Alhamdulillah kami dari FJR bisa kembali bersinergi dengan Social Care Community untuk melakukan bakti sosial membantu warga kurang mampu,"terang Dalyono.

"Semoga apa yang sedikit dari kami ini akan membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang membutuhkan,"imbuhnya.

Rakimin salah satu warga yang mendapat bantuan, merasa senang dan bersyukur karena di masa pandemi COVID 19 masih ada orang-orang yang peduli dengan keluarganya.

"Matur nuwun sampun diparingi rezeki kagem kulo" Terimakasih sudah memberikan rezeki kepada saya,"ungkap Rakimin.


(Redaksi)



Tonton Juga


Pohon Beringin Yang Berumur Ratusan Tahun Roboh



Playen, (AuraGunungkidul.com) - Pohon beringin yang diperkirakan berumur ratusan tahun yang terletak di Padukuhan Gubugrubuh, Kalurahan Getas, Kapanewon Playen mengalami roboh. Peristiwa ini terjadi sebanyak dua kali yakni pada Senin (22/02/2021) dan Selasa (23/02/2021).

Agus selaku pihak pengelola dari PAM Desa Kalurahan Getas menjelaskan bahwa peristiwa robohnya pohon beringin tersebut menimpa salah satu fasilitas dari PAM Desa yakni PAM  Tirto Mulyo  Padukuhan Gubugrubuh Kalurahan Getas. Tidak jauh dari lokasi pohon tumbang, terdapat pompa air yang dikelola oleh Pamsimas.

"Untuk robohnya pohon beringin ini terjadi, yang pertama pada Senin sekitar pukul 16.30 salah satu cabangnya roboh, kemudian pada hari Selasanya pada waktu yang sama disusul oleh cabang yang sebelahnya juga ikut roboh,"jelas Agus.

Agus menambahkan, penyebab robohnya pohon ringin tersebut dikarenakan kondisi akarnya yang sudah lapuk dan tidak mampu menahan pohon yang semakin hari semakin besar. 


"Batang pohon bagian bawah sudah lapuk dan menimpa bangunan yang didalamnya terdapat panel pompa air,"kata Agus.

"Dan menurut warga sekitar pohon beringin yang sudah ratusan tahun berdiri itu masih ada kaitannya dengan sejarah berdirinya Kalurahan Getas,"imbuhnya.

Karena pohon beringin yang roboh masih milik dari pihak Dinas Kehutanan, maka warga pun belum berani mengevakuasi pohon tersebut dan mau dimanfaatkan seperti apa?. Pihak dari Dinas Kehutanan juga sudah meninjau lokasi pohon tumbang tersebut.



"Untuk Pemanfaatannya seperti apa terkait dengan pohon beringin yang tumbang ini, kita dari pihak kehutanan porsinya masih mengamankan. Untuk tindak lanjutnya bagaimana kita masih menunggu instruksi dari pimpinan,"ungkap Sugimin dari pihak kehutanan.

"Selain itu pohon beringin ini bukan termasuk tanaman yang teridentikas oleh kita, melainkan tanaman ini dianggap oleh sebagian masyarakat Getas sebagai resan dan masih ada kaitannya dengan asal-usul Kalurahan Getas,"pungkasnya.

Tidak ada korban atas peristiwa pohon tumbang ini. Namun kerugian yang di alami oleh PAM Desa diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Saat ini pihak dari kehutanan sedang berkoordinasi terkait evakuasi pohon tumbang itu dan pemanfaatannya.



(Hermawan)



Tonton Juga


Solidaritas tanpa batas antara Pulanggeni dengan Paguyuban Telaga Srilulut



Semanu, (AuraGunungkidul.com) - Paguyuban Telaga Srilulut adalah salah kelompok Pokdarwis di kabupaten Gunungkidul yang peduli akan kegiatan sosial kemanusiaan. Hal ini telah dibuktikan oleh paguyuban tersebut, beberapa kali ini telah mengikuti giat sosial yang diadakan oleh Pulanggeni.

Wiwid selaku perwakilan dari Paguyuban Telaga Srilulut menjelaskan bahwa selama ini ada beberapa anggotanya telah mengikuti kegiatan sosial kemanusiaan yang diselenggarakan oleh Pulanggeni Lintas Ormas Komunitas.

"Alhamdulillah kami dari Telaga Srilulut bisa bersinergi dengan Pulanggeni Lintas Ormas Komunitas yang mana ini merupakan komitmen kami untuk membantu sesama,"jelas Wiwid.


"Mudah mudahan kedepannya kita akan selalu bersinergi, menyatukan visi misi dalam kegiatan sosial kemanusiaan,"imbuhnya.

Demi memberikan penghargaan kepada Paguyuban Telaga Srilulut, Sabtu 20 Febuari 2021 Tim Pulanggeni Lintas Ormas memberikan piagam penghargaan kepada kelompok Paguyuban Telaga Srilulut yang telah selama ini membantu kegiatan sosial kemanusiaan yang diselenggarakan oleh Pulanggeni.


(Redaksi)



Tonton Juga


Mendapat bantuan dari FJR, Jumikem tersenyum bahagia



Pathuk, (AuraGunungkidul.com) -Forum Jogja Rembug Macan Purba Korlap Kapanewon Pathuk gelar bakti sosial pada Minggu (14/02/2021). Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian dari ormas FJR kepada masyarakat yang membutuhkan. 

Jumikem  warga Padukuhan Padangan, Rt 21 Rw 10, Kaurahan Nglegi, Kapanewon Pathuk, tersenyum bahagia setelah mendapat bantuan dari FJR berupa mesin cuci.

Dalyono selaku ketua FJR Gunungkidul mengatakan Mbah Jumikem  merupakan seorang lansia yang saat ini berusia 60 tahun. Kesehariannya beliau sebagai buruh cuci di rumah tetangganya. 

"Sudah merupakan suatu kewajiban kita untuk saling membantu terhadap sesama terlebih pada orang yang membutuhkan,” ucap Dalyono.

"Pemberian bantuan berupa mesin cuci ini bertujuan supaya memudahkan Mbah jumikem ketika mencuci baju,"imbuhnya.

Mbah jumikem juga seorang janda yang kini tinggal dengan seorang anaknya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, ia rela menjadi tukang buruh cuci di kampungnya. Meskipun sudah tua namun beliau tetap semangat melakukan pekerjaan tersebut.

Melihat semangat juang yang tinggi, maka Forum Jogja Rembug Macan Purba Korlap Kapanewon Pathuk memberikan bantuan kepada Mbah Jumikem berupa mesin cuci.

Ketika mendapat bantuan mesin cuci dari FJR, Mbah Jumikem sangat senang dan bersyukur karena masih ada orang-orang yang peduli dengannya.

"Matur nuwun sampun diparingi bantuan kagem kulo" Terima kasih sudah diberikan bantuan buat saya,"ucap Jumikem.

"Semoga ini dapat bermanfaat bagi penerima yakini Mbah Jumikem. Dan beliau selalu diberikan kesehatan, dimudahkan rezekinya oleh Tuhan Yang Maha Esa,"pungkas Dalyono.


(Hermawan)



Tonton Juga


Sakit yang tak kunjung sembuh, nenek berusia 80 tahun nekat gantung diri



Tanjungsari, (AuraGunungkidul.com) -Mbah Mijem alias Torejo warga Padukuhan Melikan, Kalurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Minggu 14 Febuari 2021. Nenek berusia 80 tahun itu ditemukan gantung diri tepat di kandang kambing depan rumahnya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kejadian diketahui oleh salah satu anggota keluarganya sekitar pukul 05.00 pagi. Saat itu saksi mencari Mbah Mijem untuk diminta segera mandi. Namun setelah membuka pintu rumahnya, saksi melihat Mbah Mijem sudah meninggal tergantung pada seutas tali.

Melihat kejadian ini, saksi langsung meminta pertolongan kepada warga sekitar dan diteruskan laporan ke Polsek Tanjungsari. Polisi beserta tim medis pun segera datang untuk melakukan olah TKP.

"Korban gantung diri dengan selendang yang dikaitkan ke usuk kandang," ujar Kapolsek Tanjungsari AKP Wijayadi.

"Setelah diperiksa oleh tim medis tidak ditemukannya tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban, korban murin meninggal karena gantung diri,"imbuhnya.

Setelah dievakuasi, korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan. Korban nekat gantung diri dikarenakan mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh. Kasus bunuh diri ini merupakan kasus ke -6 di awal tahun 2021.


(Redaksi)



Tonton Juga


RASPUTIN Duwe Gawe, Renovasi Rumah Ibu Rini



Sleman, (AuraGunungkidul.com) - Rukun Agawe Santosa Putra Indonesia (RASPUTIN) berikan bantuan bedah rumah kepada warga kurang mampu, pada Minggu 14 Febuari 2021. Rini Ningsih warga Padukuhan Nanggulan, Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok Sleman, tersenyum bahagia ketika mendapat bantuan bedah rumah.

Anto montok selaku perwakilan dari RASPUTIN mengatakan, beliau mendapat bantuan bedah rumah karena selama ini ibu Rini hanya tinggal mengontrak rumah dan belum memiliki rumah yang layak huni. 

"Sudah merupakan suatu kewajiban kita untuk saling membantu terhadap sesama terlebih pada orang yang membutuhkan,” kata Antok.

"Selain itu untuk memperpanjang kontrakan rumah, ia juga tidak mampu membayar biaya kontrakan karena tidak memiliki uang,"imbuhnya.

Maka dari itu, sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, RASPUTIN memberikan bantuan bedah rumah kepada ibu Rini Ningsih. 

Antok menjelaskan pelaksanaan pembangunan rumah ibu Rini tersebut dilakukan secara gotong royong oleh RASPUTIN dengan dibantu warga masyarakat setempat. 

“Kami pengurus dan anggota RASPUTIN bersama bergotong royong didalam pengerjaan pembangunan rumah ibu Rini. Alhamdulillah kekompakan dsn kebersamaan kami terus jaga,” terangnya.

"Dan mudah-mudahan apa yang kami berikan beserta dari para dermawan, akan membawa manfaat bagi ibu Rini beserta keluarga,"pungkas Antok.



(Hermawan)



Tonton Juga


Diduga gelapkan mobil rental, warga Semin menjadi buronan banyak orang



Yogyakarta, (AuraGunungkidul.com) - Kalih Ferdiyanto, warga Padukuhan Karangasem, Kalurahan, Bulurejo, Kapanewon Semin kini telah dicari banyak orang atas dugaan kasus pengelap mobil rental. 

Lelaki yang memiliki CV FERDY TRANS DUA EMPAT diduga kuat telah menggelapkan mobil rental yang dititipkan kepada perusahaan miliknya. 

Suhatman salah satu korban dari pengelapan mobil mengatakan, dirinya telah kehilangan mobil pribadinya sejak tanggal 27 Desember 2020 lalu. Mobil tersebut telah dipinjam oleh pelaku untuk keperluan rental.

"Karena Ferdi masih teman saya, saya pun kemudian meminjamkan mobil kepada dia yang katanya akan digunakan untuk rental,"jelas Hatman

"Saya waktu itu masih percaya saja kepada Ferdi yang awalnya hanya ingin meminjam mobil untuk dipakai sepuluh hari,"imbuhnya.

Setelah sepuluh hari mobilnya dipinjam, Nazwa pun ingin meminta mobilnya kembali. Nama saat ia meminta mobil untuk dikembalikan, pelaku tersebut yakni Ferdi meminta nambah Lima hari lagi dalam meminjam mobil tersebut.

"Saya sih percaya saja waktu itu. Namun setelah masa pinjam habis lima belas hari, saya kemudian meminta untuk mengembalikan mobil saya,"paparnya.

Setelah sepuluh hari mobilnya dipinjam, Hatman pun ingin meminta mobilnya kembali. Nama saat ia meminta mobil untuk dikembalikan, pelaku tersebut yakni Ferdi meminta nambah Lima hari lagi dalam meminjam mobil tersebut.




"Saya sih percaya saja waktu itu. Namun setelah masa pinjam habis lima belas hari, saya kemudian meminta untuk mengembalikan mobil saya,"paparnya.

"Setelah saya tanya kepada Ferdi, ia meminta nambah hari  meminjam mobil hingga satu bulan,"sambung Hatman

Merasa ada yang tidak beres dengan si Ferdi, korban pun langsung menghubungi yang meminjam mobil via telepon dan WhatsApp. Namun ketika dihubungi beberapa kali ternyata handphone milik Ferdi tidak aktif.

"Karena handphonenya tidak aktif, saya  langsung mendatangi rumahnya yang berada di Padukuhan Karangasem Semin. Waktu itu saya ingin meminta mobil saya untuk dikembalikan,"ucap Hatman

"Sesampainya di rumah Ferdi saya kaget karena sudah banyak orang yang mendatangi rumahnya untuk meminta pertanggung jawaban. Setelah saya cek ternyata si Ferdi ini terjerat kasus menggelapkan mobil dan sudah banyak korbannya,"terangnya.

"Kalo untuk korban sebenarnya bukan hanya saya sendiri, namun juga ada korban-korban yang lain, mungkin jika ditotal secara keseluruhan ada 35-45 korban yang ditipu oleh Ferdi ini,"paparnya.

Hingga sekarang mobil yang dimiliki oleh Suharman warga Dusun Ngangkruk, Desa Kebondalem kidul, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten tersebut hingga kini mobilnya belum juga kembali.

Tak hanya itu saja, Heru warga Sleman  yang berprofesi sebagai bisnis rental mobil juga menjadi korban atas pengelapan unit mobil yang dilakukan oleh Ferdi ini. Pihaknya saat ini ingin membuat laporan ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta terkait dengan adanya pengelapan mobil oleh si Ferdi. 

"Saat ini kami ingin membuat laporan ke Polda langsung mengenai kasus penggelapan mobil ini,"ucap Heru.

"Hingga saat ini pelaku tidak tahu kemana perginya dan masih dalam proses pencarian untuk dimintai pertanggung jawaban,"pungkas Heru


(Hermawan)



Tonton Juga


Manfaat minum kopi tanpa campurkan gula dan susu

Ilustrasi by net


(AuraGunungkidul.com) - Siapa sih yang tidak mengenal kopi? Ya, minuman yang satu ini memang sudah populer di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Mungkin jika minum kopi hitam tanpa mencampurkan gula dan susu akan terasa pahit. Ternyata usut punya usut, minum kopi hitam tanpa mencampurkan gula dan susu lebih memiliki manfaat.  

Negara kita Indonesia memiliki banyak varietas kopi yang tumbuh hampir di seluruh daerah di tanah air. Secara mendasar, ada dua jenis tanaman kopi, yakni robusta dan arabica. Namun, dari dua jenis ini ternyata masih memunculkan ciri khas dan cita rasa berbeda ketika daerah tumbuhnya juga berbeda. Kopi Medan misalnya, akan berbeda rasanya dengan kopi Bali. Begitu pun dengan asal kopi dari daerah lainnya. Jadi banyak banget deh. Itu pun belum termasuk kopi yang difermentasi dan dimodifikasi campuran bahan lainnya.

Bagi pecinta kopi sejati, biasanya cara penyajian yang paling banyak dicari adalah justru kopi hitam biasa. Menikmati kopi hitam berarti menikmati cita rasa sejati. Ya, tanpa gula dan krimer atau susu. 

Berikut manfaat minum kopi tanpa gula dan susu     

1. Meningkatkan memori.

Minum secangkir kopi hitam pada pagi hari ternyata dapat meningkatkan fungsi otak. Menurut sebagian orang, minum kopi hitam tanpa mencampurkan susu dan gula akan menjaga otak tetap aktif. Syaraf - syaraf pada otak akan menurunkan resiko terkena penyakit demensia.

2. Membersihkan perut.

Kopi memiliki sifat diuretic. Sifat ini membuat penikmat kopi seringkali ingin buang air kecil. Di saat inilah, justru racun-racun dan bakteri dalam tubuh akan keluar dalam bentuk urin. Ini tentunya akan membantu membersihan perut dari berbagai macam bakteri. 

Ilustrasi by net


3. Melindungi hati.

Hati merupakan salah satu organ yang melakukan ratusan fungsi penting dalam tubuh kita. Kesehatan hati tentunya patut  dijaga, pasalnya banyak sekali penyakit mematikan yang menyerang hati, seperti hepatitis dan sebagainya.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti dari program perawatan medis Kaiser Pemanente menyatakan, seseorang yang menkonsumsi kopi hitam sebanyak empat cangkir per hari, akan memiliki risiko hingga 80 persen lebih rendah terkena penyakit hati.   

4. Membuat hidup lebih lama.

Ada sebuah penelitian dari Sekolah Kesehatan Harvard menyatakan, bahwa minum kopi tanpa gula dan susu dikaitkan dengan penurunan 20 persen resiko kematian pada pria dan penurunan resiko kematian 26 persen pada wanita dalam rentan usia 18-24 tahun. 

5. Meningkatkan kinerja fisik.

Hampir semua jenis kopi memiliki kafein. Jika minum kopi hitam tentu akan merangsang sistem syaraf yang akan memberikan sinyal sel-sel lemak untuk memecah lemak tubuh. Namun juga akan meningkatkan kadar epinefrin (adrenalin) dalam darah.

Para ilmuwan yang melakukan penelitian biomedis di Universitas Luton menyatakan, kafein dapat meningkatkan kinerja fisik rata-rata 11-12 persen. Nah, bagaimana menurut Anda, lanjutkan minum kopinya?



(Wawan)



Tonton Juga


Korban pencaria belalang yang tenggelam di sungai akhirnya ditemukan



Panggang, (AuraGunungkidul.com) - Kasus tenggelamnya Abdul Aziz Fendiawan Warga Padukuhan Pacar 1, Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang, akhirnya ditemukan pada Selasa 09 Febuari 2021.

Korban yang tenggelam di Sungai Kalongan di Padukuhan Pacar 2 pada saat mencari belalang itu ditemukan sudah tidak bernyawa oleh Tim SAR.

Menurut Nanda salah satu relawan yang ikut dalam pencarian itu, korban ditemukan kurang lebih empat kilometer dari lokasi kejadian dimana ia tenggelam.

Sesaat setelah penemuan korban, tim sar langsung mengevakuasi korban untuk dibawa ke rumah duka. Korban sempat diperiksa oleh tim medis sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

Diberitakan sebelumnya bahwasanya korban yang bernama Abdul Aziz Fendiawan yang berusia 25 tahun hanyut di sungai sekitar pukul 20.00 malam hari. Saat itu ia sedang mencari belalang bersama rekannya Eksan Nuri, warga Sanglor 2, Kalurahan Girisuko Panggang.

Hingga kini masih belum diketahui secara pasti seputar kronologi atas peristiwa yang membuat hanyut warga tersebut. Namun demikian saat ini Eksan dilaporkan dalam keadaan selamat.

 Puluhan petugas gabungan pun  menyisir sekitar lokasi untuk melakukan upaya pencarian terhadap korban. Karena waktu pencarian terkendala kondisi gelap, pencarian dilanjutkan pada pagi harinya dan bisa diketemukan.


(Redaksi)



Tonton Juga


Rukun Agawe Santosa Putra Indonesia RASPUTIN sambangi keluarga korban meninggal tersengat listrik



Playen, (AuraGunungkidul.com) - Rukun Agawe Santosa Putra Indonesia (RASPUTIN) sambangi keluarga korban tersengat listrik di Padukuhan Banaran 7, Kalurahan Banaran, Kapanewon Playen, Senin 08 Febuari 2021.

Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian RASPUTIN terhadap keluarga yang ditinggal. Antok montok selaku perwakilan dari RASPUTIN mengatakan, pihaknya bersama Tim Komunitas turut berbelasungkawa atas peristiwa meninggalnya Nurkawan dan Sri Andriani akibat tersengat listrik.

"Turut berbelasungkawa atas meninggalnya suami istri yakni Nurkawan dan Sri Andriani. Selain itu kami juga menyerahkan sedikit donasi kepada keluarga korban dan anak-anaknya,",tutur Anto.

"Semoga keluarga yang ditinggal dapat diberikan kekuatan ketabahan oleh Tuhan Yang Maha Esa dalam menerima cobaan ini,"imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya bahwasanya Nurkawan dan Sri Andriani meninggal akibat tersengat hubungan pendek arus listrik pada Sabtu (29/01/2021). Mereka meninggalkan empat anaknya yang masih tergolong masih kecil. 


(Hermawan)



Tonton Juga


Diduga sopir mengantuk, mobil berisi rombongan wisatawan kecelakaan tunggal di ruas jalan Karangmojo-Semin



Karangmojo, (AuraGunungkidul.com) - Kecelakaan terjadi di ruas jalan Karangmojo-Semin tepatnya di Padukuhan Warung, Kalurahan Gedangrejo, Kapanewon Karangmojo, pada Senin (08/02/2021). Dugaan sementara kecelakaan disebabkan oleh pengemudi yang pada saat itu mengantuk. Mobil tersebut berisi rombongan wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul.

Kecelakaan bermula saat Mobil jenis Suzuki Ertiga, nomor polisi AA 1006 ZB melaju dari arah Karangmojo menuju Semin. Sesampainya di lokasi kejadian, pada jalan  menurun pengemudi hilang konsentrasi dan tidak bisa mengendalikan kendaraannya. Mobil pun langsung menabrak pohon yang berada di pinggir jalan . 

"Mobil yang dikendarai oleh Gilang Dwi Cahya (25) warga Cacaban, Magelang Tengah, Magelang itu menabrak pohon dan masuk ke sawah milik warga,"jelas Kanit Lakalantas Polres Gunungkidul, Iptu Soni Yuniawan.

Melihat adanya kecelakaan, warga pun langsung menolong dan mengevakuasi sopir beserta  keempat korban untuk dibawa ke Rumah Sakit' Panti Rahayu Karangmojo. Seluruh penumpang mobil berasal dari Kabupaten Magelang.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun seluruh penumpang harus mendapatkan perawatan medis karena menderita luka-luka,"pungkas Soni


(Redaksi)



Tonton Juga


Kakek asal Paliyan menjadi korban penipuan, uang untuk berobat raib



Paliyan, (AuraGunungkidul.com) - Sajikan Kakek 73 tahun warga Padukuhan Kedungdowo Wetan, Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan, menjadi korban penipuan pada Sabtu (06/02/2021). Akibatnya uang yang rencananya akan digunakan untuk berobat pun raib.

Aksi penipuan ini berawal saat Sajikan sedang membersihkan dan merapikan lemari kayu yang baru saja ia membuatnya. Tiba-tiba saja datanglah seorang pria dengan perawakan gemuk menghampiri Sajikan. Pria tersebut bermaksud ingin membeli lemarinya. Lantaran tidak ingin menjual, Sajikan pun menolaknya.

Sajikan dengan pria gemuk itu kemudian melakukan sedikit perbincangan. Pria itu mengaku bahwa dirinya merupakan utusan dari Dinas Sosial yang ingin survei dan mencari masyarakat yang membutuhkan bantuan. 

"Awalnya saya tidak merasa curiga, karena orangnya juga sangat baik dan sopan,"ucap Sajikan saat ditemui wartawan.

Pelaku juga menanyakan kepada Sajikan, apakah dirinya pernah mendapat bantuan atau tidak?. Sajikan pun menjawabnya bahwa dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan. Tak lama kemudian pelaku pun berpura-pura ingin menukarkan uang 100 ribu miliknya dengan pecahan 50 ribu kepada Sajikan. Namun Sajikan menolaknya karena ia tidak memiliki uang dengan pecahan 50 ribu.

Mengetahui Sajikan membawa uang di kantongnya, pelaku pun kemudian mengeluarkan ponsel kemudian memfoto bagian luar dan dalam rumah untuk diajukan memperoleh bantuan dari Dinas Sosial. Bahkan ia juga meminta Sajikan menggunakan pakaian rapi untuk difoto. 

"Saya tadinya menggunakan celana pendek, karena mau difoto saya akhirnya diminta untuk ganti celana panjang,"ungkap Sajikan.

Setelah selesai memfoto Sajikan, pria yang sejak dari tadi  sudah mengincar uang Sajikan itu mengaku membutuhkan daun sirsak untuk digunakan berobat ibunya. Sajikan pun lantas menawarkan diri untuk memberinya. Ia kemudian pergi ke samping rumah untuk memetik daun tersebut. Setelah selesai memetik daun,  Sajikan kaget melihat celana yang berisi uang Rp 300 ribu itu hilang. Ia baru sadar bahwa dirinya menjadi korban kejahatan.


(Redaksi)



Tonton Juga


Hujan deras, talud teras rumah milik Subroto longsor



Semanu, (AuraGunungkidul.com) -Hujan deras yang terjadi pada Minggu 7 Febuari 2021 membuat talud teras rumah  milik Subroto warga Padukuhan Wediutah Kalurahan Ngeposari, Kapanewon Semanu longsor. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 15.30 sore.

Edy Basuki selaku Kepala Badan Pelaksana Bencana Daerah mengatakan, talud sepanjang kurang lebih 14 meter tersebut ambrol akibat terlalu lama terkikis oleh air hujan yang mengguyur sepanjang hari di Gunungkidul.

"Terlalu lama talud terkikis sehingga talud tersebut ambrol,"katanya.

Edy menambahkan, dalam peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa karena semua keluarga saat itu berada di dalam rumah. Edy juga menjelaskan bahwa masih ada potensi longsor susulan.

"Berhubung masih ada potensi longsor susulan, kami harap seluruh anggota keluarga untuk mengungsi dulu untuk sementara waktu,"imbuhnya

Dalam peristiwa talud longsor ini, kerugian yang ditafsir kurang lebih mencapai sepuluh juta rupiah. 


(Redaksi)



Tonton Juga


Forum Jogja Rembug Korwil Sleman Gelar Bakti Sosial



Yogyakarta, (AuraGunungkidul.com) - Forum Jogja Rembug (FJR) korwil Sleman berikan bantuan kepada ibu Sugiyem warga Sungingan, Kalurahan Wereng, Prambanan, pada Sabtu 06 Febuari 2021. 

Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian dari FJR kepada warga yang kurang mampu. Adapun jenis bantuan yang diberikan adalah berupa paket sembako dan juga kursi roda.

"Alhamdulillah kami dari FJR Korwil Sleman bisa melakukan bakti sosial kembali kepada saudara kita yang kurang mampu,"jelas Heri selaku perwakilan dari FJR.

"Semoga apa yang kami berikan dapat bermanfaat dan meringankan beban bagi penerima yakin ibu Sugiyem,"imbuhnya.

Heri berharap semoga kegiatan bakti sosial ini akan terus dilakukan secara konsisten, demi membuat orang-orang yang berkekurangan bisa tersenyum.


(Redaksi)



Tonton Juga


Warga Sleman Sembada (WASEDA) serahkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Gunungkidul



Girisubo, (AuraGunungkidul.com) - Sebagai bentuk kepedulian kepada warga terdampak banjir di Kalurahan Song Banyu, Kapanewon Grrisubu, Warga Sleman Sembada (WASEDA) gelar bakti sosial pada Kamis (04/02/2021).

Kalurahan Songbanyu, Kapanewon Girisubo merupakan salah satu Kalurahan yang terkena musibah banjir pada Sabtu 30 Januari 2021 lalu. Adapun beberapa Padukuhan yang terdampak banjir adalah Padukuhan Gadungan I, Gadungan II, Songbanyu I, Songbanyu II, Sadeng dan Salam. Banjir bandang tersebut juga membuat jembatan penghubung antar kalurahan juga amblas.

Muhammad Ridori selaku perwakilan dari WASEDA mengatakan, bantuan yang diberikan merupakan donasi dari rekan-rekan anggota, relawan dan para donatur.

"Kami turut prihatin atas musibah banjir yang menimpa saudara-saudara kami di Kalurahan Songbanyu. Mudah-mudahan bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita,"jelas Ridori.



"Selain di Songbanyu, kami juga mengadakan bakti sosial di Merapi tepatnya di Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem,"imbuhnya.

Adapun bantuan yang disalurkan berupa, paket pakaian layak pakai, keperluan bayi, sembako dan peralatan dapur umum serta beberapa paket sembako.

Slamet Sutrisna selalu perwakilan dari warga Songbanyu, merasa berterimakasih kepada rekan-rekan relawan yang telah membantu meringankan beban warga yang terkena dampak musibah banjir. 



(Hermawan)



Tonton Juga


Pendampingan UMKM jadi cara untuk tingkatkan perekonomian masyarakat



WONOSARI,(AuraGunungkidul.com) - <Inovasi dan kreativitas produk kini menjadi kunci untuk menguasai sebuah bisnis. Apalagi saat ini mayoritas bisnis di Indonesia banyak dikuasai oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Sayangnya pelaku UMKM belum sepenuhnya mengetahui strategi pemasaran digital, apalagi bagi para pelaku startup UMKM.  Hal ini telah dilakukan oleh salah satu perusahaan yang berpusat di Kabupaten Gunungkidul yakni CV Sedap Malam melalui program Smart  Business (Smart Biz).

Sektor UMKM saat ini dapat menjadi tulang punggung perekonomian nasional karena dapat dilakukan siapapun dengan modal terbatas

Komisaris perusahaan CV Sedap Malam EB Wahyuno menjelaskan, program Smart Biz ini digagas untuk memberikan pendampingan kepada UMKM tentang bagaimana cara mengelola bisnis dan memasarkannya.



"Kami memberikan pendampingan kepada UMKM yang  berfokus  pada sisi marketing, spesialisasinya adalah digital,"terang EB Wahyuno.

Dalam pertemuan para pelaku usaha yang dilaksanakan pada Rabu (03/02/2021) para pelaku usaha ini dituntut untuk menerapkan tiga cara kerja. Yaitu kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas.

Dengan diberikannya pendampingan serta pemasaran secara digital, nantinya diharapkan agar para pelaku usaha lebih semangat dalam menjalani bisnisnya dan produk yang dipasarkan lebih banyak diketahui masyarakat sehingga bisa meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk lokal.


(Hermawan)



Tonton Juga


Sepeda motor terbakar hampir melalap seluruh rumah



Girisubo,(AuraGunungkidul.com) - Telah terjadi kebakaran di satu rumah milik Wagiman warga Padukuhan Dompol RT 01 RW 03, Kalurahan Jerukwudel, Kapanewon Girisubo, pada Selasa (02/02/2021). Penyebab kebakaran disinyalir konsleting pada kelistrikan sepeda motor.

Api berkobar membakar samping rumahnya. Kebakaran diketahui oleh seorang tetangganya bernama Suwarti. Saat itu pukul  09.30 ia bergegas hendak pergi ke sawah. Tiba-tiba ia mendengar suara benda terbakar dan mencium bau seperti kain terbakar.

Suwarti pun langsung mencari dan mendatangi sumber bau tersebut. Setelah keluar dan mencari sumber bau itu, Suwarti baru tahu ternyata yang terbakar adalah rumah miliki Wagiman yang merupakan tetangganya.

"Saat itu rumahnya kebetulan sedang dalam keadaan kosong, karena ditinggal pergi ke sawah,"ujarnya.

"Melihat api berkobar yang begitu besar, saya langsung bergegas minta tolong kepada warga sekitar untuk segera memadamkan api dengan alat seadanya,", imbuhnya.

Setelah beberapa saat kemudian, api baru bisa dipadamkan oleh warga sekitar. Atas peristiwa ini tidak terjadi korban jiwa. Adapun kerusakan kebakaran meliputi, kaca jendela pecah,satu unit sepeda motor berjenis Honda Astrea rusak dan atap rumah menjadi menghitam tetapi tidak sampai roboh. Kerugian kebakaran yang dialami oleh Wagiman kurang lebih 4,5 juta rupiah.


(Redaksi)



Tonton Juga


Dirasa membahayakan lingkungan, sejumlah relawan melakukan penebangan pohon yang sudah lapuk


Playen, (AuraGunungkidul.com) - Dalam mengantisipasi bahaya pohon tumbang, sejumlah relawan dari Forsagas, Destana serta seluruh lapisan masyarakat menebang pohon munggur yang berada di Padukuhan Ngrunggo, Kalurahan Getas, Kapanewon Playen. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin,(01/02/2021).

Menurut keterangan dari salah satu anggota Forsagas Gembyong mengatakan, penebangan pohon ini dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana pohon tumbang, mengingat beberapa hari ini Kabupaten Gunungkidul sering hujan lebat dan disertai dengan angin kencang.

"Karena pohon sudah membahayakan dan berpotensi akan tumbang saat angin kencang, makan kami dari beberapa relawan melakukan penebangan guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak kita inginkan,"jelas Gembyong.

Ia menjelaskan, pohon yang menjadi prioritas penebangan yaitu pohon-pohon yang kondisinya sudah keropos dan membahayakan masyarakat sekitar.

"Dari hasil pengamatan kami dan beberapa permintaan masyarakat, pohon ini sengaja kami tebang karena dirasa membahayakan di lingkungan sekitar dan juga kabel listrik,"tegasnya.

Selama kegiatan berlangsung, dihadiri oleh pemerintah Kalurahan Getas dan bhabinkamtibmas Getas. Pamuji selaku Kepala Kalurahan Getas merasa berterimakasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah bahu membahu menebang pohon tersebut, sehingga masyarakat tidak ada lagi kekhawatiran akan terjadinya pohon tumbang akibat angin kencang.


(Hermawan)



Tonton Juga