Rumah Milik Paino Terbakar Kerugian Puluhan juta rupiah



Gedangsari, (AuraGunungkidul.com) - Rumah milik Paino (38) warga Padukuhan Ngipik, RT 01l, RW 03, Kalurahan Tegalrejo, Kapanewon Gedangsari ludes terbakar. Kebakaran terjadi pada Minggu (30/11/2020) sekitar pukul 22.00 malam.

Kebakaran berawal saat Paino selesai membuat arang. Namun api belum sepenuhnya padam, sisa arang tersebut sudah di pindahkan ke teras rumahnya. Tak lama kemudian api membesar tertipu angi sehingga membakar sekitar 95% rumah Paino.

Kemungkinan arang yang belum mati sempurna sudah dipindahkan ke teras rumah. Karena tertiup angin kencang arang tersebut hidup kembali dan menjalar ke dinding rumah (gedek) sehingga kebakaran pun tak terelakkan," Dwi P selaku Assesor SAR DIY menjelaskan.

Api baru dapat dipadamkan setelah 50 menit secara manual oleh warga dan relawan. Sehingga mengakibatkan 95% hangus terbakar.

ads batik kendil mrica
Peristiwa kebakaran ini membuat Paino rugi hingga puluhan juta rupiah. Beruntung kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa. Karena pada saat kebakaran sang pemilik rumah sedang berada di luar.


(Redaksi)



Tonton Juga


Pulanggeni Serahkan Bantuan Korban Kebakaran


Purwosari (AuraGunungkidul.com) - 
Peristiwa kebakaran yang menimpa keluarga Mulyadi (55) warga Padukuhan Watugajah, Kalurahan Girijati menyisakan luka yang yang mendalam. Mulyadi menderita kerugian hingga puluhan juta rupiah.

Rumah beserta surat-surat berharga miliknya hangus terbakar tanpa sisa. Diberitakan sebelumnya bahwa kebakaran terjadi pada 22 November 2020 sekitar pukul delapan pagi. Kala itu ia sedang berada di sawah untuk mencari rumput. Setelah pulang dari sawah Mulyadi mendapati rumahnya sudah terbakar. 

Penyebab kebakaran diduga dari konseling listrik. Untuk itu sebagai wujud kepedulian kepada Mulyadi, Pulanggeni Lintas Ormas Komunitas menyerahkan beberapa bantuan. Bantuan-bantuan yang diserahkan meliputi, pakaian layak pakai,sembako dan kebutuhan lainnya yang mendesak.

"Untuk kali kita menyerahkan beberapa bantuan dari rekan rekan kami seperti Bukit Menoreh, Smtourtravel, Rajawali elektronik dan titipan dari bapak Purwanto yang merupakan donatur tetap Pulanggeni,"Jelas Endra.

Semoga apa yang sedikit dari kami akan membawa manfaat bagi keluarga Korba yang telah mengalami musibah ini,"imbuhnya

Sementara itu keluarga bapak Mulyadi sangat berterimakasih kepada Pulanggeni serta para donatur yang telah membantu meringankan beban keluarganya. Ia berharap, semua relawan yang telah membantunya dalam musibah ini, akan mendapatkan berkah dari Tuhan yang maha esa.

"Terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu saya beserta keluarga, jazakumullah khairon khatsiron,"Ucapnya.


(Redaksi)



Tonton Juga


Akibat Tanah Longsor, Rumah Salah satu Warga Tanjungsari Terancam Roboh


Tanjungsari (AuraGunungkidul.com) - Rabu, 25 November 2020, akibat hujan dengan intensitas dan kapasitas tinggi, rumah salah satu warga di Padukuhan Ngelo, Kalurahan Kemadang, Kapanewon Tanjungsari nyaris ambruk.

Posisi rumah korban bernama Suroto (42 th) berada di kontur lereng perbukitan sehingga sebagian pondasi rumahnya merupakan tanggul. Hujan deras dengan intensitas tinggi beberapa hari ini di wilayahnya mengakibatkan tanggul tersebut tergerus air dan tidak mampu menahan debit yang tinggi. Akibatnya tanggul itu pun longsor.

Rumah bagian dapurnya terancam ikut longsor bahkan sebagian perabot rumah tangganya sudah ikut terperosok. Ukuran tanggul yang memiliki dimensi signifikan, panjang 10 m dengan ketinggian mencapai 8 m mengharuskan Suroto dan seluruh anggota keluarganya dievakuasi.

Peristiwa ini beberapa waktu setelah kejadian telah tertangani oleh Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Gunungkidul. Pendataan segera dilakukan dan kerja bakti oleh warga masyarakat sekitar sebanyak kurang lebih 100 orang telah dimulai dan akan diteruskan besuk pagi lagi," Surisdiyanto, seorang assesor menerangkan.

Atas kejadian ini, kerugian yang diderita Suroto diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Untuk sementara ia dan keluarganya yang berjumlah 4 orang dievakuasi demi keselamatannya. Tidak ada korban jiwa atas kejadian ini.


(Redaksi)



Tonton Juga


Gunungkidul Di Guncang Gempa Masyarakat Tidak Perlu Panik


Gunungkidul, (AuraGunungkidul.com) - Gempa dengan kekuatan M 4.0. Episenter mengguncang Bumi Handayani pada,Senin 23 November 2020 malam. Gempa bumi ini terjadi sekitar pukul 21.12 yang mana orang-orang saat itu hendak beristirahat.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun gempa bumi tersebut terletak pada koordinat 8.816  LS dan 110.30071 BT,  tepatnya berlokasi di sebelah laut dengan jarak 97 kilometer Barat Daya Gunungkidul pada kedalaman sekitar 21 kilometer.

Tak hanya di Gunungkidul saja dampak gempa ini dirasakan. Namun gempa yang hanya dirasakan oleh sebagian orang tersebut juga terjadi di wilayah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta.

Badan meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau kepada seluruh warga masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik. BMKG juga menegaskan supaya masyarakat tidak mempercayai info dan isu-isu yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Sampai berita ini di terbitkan, belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi ini. Masyarakat juga tidak perlu panik karena gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan tsunami.


(Redaksi)



Tonton Juga


Ini penyebab kebakaran rumah warga Kalurahan Girijati


Purwosari, (AuraGunungkidul.com) - Mulyadi (55) warga Padukuhan Watugajah, Kalurahan Girijati, Kapanewon Purwosari mengalami musibah pada Minggu (22/11/2020) sekitar pukul 08.00 pagi. Pasalnya rumah yang ia tempati bersama keluarganya terbakar hangus tanpa sisa.

Peristiwa kebakaran ini berlangsung saat sang pemilik rumah sedang berladang untuk mencari rumput. Saat pulang dari ladang Mulyadi kaget mendapati rumahnya sudah terbakar.

Beruntungnya peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun kebakaran yang terjadi telah membuat Mulyadi rugi materi. Kerugian ditafsir hingga puluhan juta rupiah.

Dugaan  sementara  kebakaran dikarenakan Konsleting listrik yang menimbulkan percikan api dan membuat rumah terbakar hebat. Bagi anda yang ingin berdonasi untuk membantu bapak Mulyadi bisa mengirimkan sedikit rezeki anda ke nomor rekening Pulanggeni a.n Anastasia lanjar 
BRI 698701015883534.


(Redaksi) 



Tonton Juga


Festival Budaya Kalurahan Tambak Romo Menyedot Perhatian Masyarakat


Ponjong,(AuraGunungkidul.com) - Mahasiswa Universitas Yogyakarta (UNY) sukses menggelar Festival Budaya dan Kuliner pada Minggu (22/11/2020). Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama antara UNY, Dinas Kebudayaan,Dinas Pariwisata serta Kementerian pendidikan dan kebudayaan.

Festival dilaksanakan  bertepat di destinasi wisata  Embung Gunung Panggung, Kalurahan Tambak Romo, Kapanewon Ponjong. Roni AW,S.Sn selaku pengelola sanggar jodipat Padukuhan Garon, Kalurahan Tambak Romo mengatakan, revitalisasi embung gunung panggung yang diselenggarakan oleh UNY sudah bersinergi  dengan berbagai pihak terkait, seperti Desa Budaya Tambak Romo.

"Festival budaya yang di gelar oleh UNY ini sekaligus launching destinasi wisata yang ada di tambak romo berupa embung gunung panggung,"Kata Roni



Selama acara berlangsung di meriahkan oleh berbagai seni pertunjukan tradisional dari Kalurahan Tambak Romo, seperti Jathilan,Gambyong,Tayub, serta seni wayang kulit yang di pentaskan oleh dalang cilik yang dimiliki Kalurahan Tambak Romo.

Dengan diadakannya revitalisasi Embung Gunung Panggung ini diharapkan agar, nantinya pariwisata yang ada di Kalurahan Tambak Romo akan dikenal oleh masyarakat luas yang kemudian akan di kunjungi oleh wisatawan baik dari Gunungkidul maupun luar Gunungkidul.

"Kami juga berharap semoga Kalurahan Tambak Romo yang merupakan Kalurahan budaya, masyarakatnya menjadi lebih berbudaya dan selalu menjaga budaya tinggalan para leluhur,"Pungkas Roni


(Reporter Danang)



Tonton Juga


Depresi karena diputusin pacar gadis yang masih duduk di bangku SLTA nekat gantung diri


Nglipar, (AuraGunungkidul.com) - Kasus bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul kembali terjadi pada Sabtu (21/11/2020). LA seorang siswi SMK asal Kapanewon Nglipar ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri. LA sendiri ditemukan oleh ibu kandungnya sekitar pukul 09.00.

Informasi yang berhasil dihimpun, sebelum gantung diri LA sempat mengantarkan ibunya ke sawah. Saat ibunya pulang dari sawah ia kaget melihat anaknya yang sudah gantung di depan pintu kamarnya. Melihat anaknya yang sudah tergantung, ibunya pun berteriak minta tolong kepada tetangga.

Sontak hal ini mengegerkan warga sekitar. Kejadian gantung diri ini sudah dilaporkan ke pihak kepolisian. Polisi pun segera datang ke TKP beserta tim medis.

Saat di lakukan pemeriksaan oleh petugas medis, tidak ditemukannya tanda-tanda penganiayaan pada korban. Gadis berusia 15 tahun yang masih duduk di bangku SLTA tersebut murni mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. LA Nekat Gantung diri dikarenakan diputusin oleh pacarnya.


(Redaksi)



Tonton Juga


Gelar Rintisan Kalurahan Budaya, Kalurahan Karangrejek Mengambil Tema Gumbregan


Wonosari, (AuraGunungkidul.com) - Pemerintah Kalurahan Karangrejek, Kapanewon Wonosari gelar Rintisan Kalurahan Budaya, pada Kamis (19/11/2020). Kegiatan ini dilaksanakan di balai desa Kalurahan Karangrejek.

Selama acara berlangsung, banyak sekali pertunjukan berbagai kesenian tradisi, budaya dari Kalurahan Karangrejek. Sebanyak 31 orang praktis kesenian juga terlibat dalam kegiatan ini

Wakidi salah satu panitia mengatakan, kegiatan ini mengusung tema gumbregan atau, tasyakuran hewa ternak milik para petani Kalurahan Karangrejek.

"Kali ini kami mengambil tema gumbregan atau bisa disebut syukur hewan ternak milik para petani. Dan kami juga menampilkan pertunjukan kesenian dari Kalurahan Karangrejek,"Papar Wakidi.

Sebagai rasa wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, warga Kalurahan Karangrejek selalu mengelar tradisi gumbregan, atau tasyakuran hewa ternak. Dalam pelaksanaannya warga berduyun-duyun datang ke balai setempat dengan membawa sejumlah makanan. Setelah makanan terkumpul lalu di do'akan oleh sesepuh adat setempat.

Tak hanya itu saja selain tradisi gumbregan panitia juga menampilkan permainan tradisional dolanan anak seperti cublak cublak sueng dan engrang. Seni karawitan dan tari juga ikut andil dalam acara ini.


(Redaksi)



Tonton Juga


Viral Pengen Lihat Malioboro Ati karep,Duit cupet,Paitan nekat



Yogyakarta, (AuraGunungkidul.com) - Tidak sengaja ketika mainan media sosial pada hari Selasa 17 November 2020, kami menemukan sebuah kisah nyata yang mendadak viral di akun "Saiful Hadi" dalam postingannya dalam grup "Info Cegatan Jogja".

Cerita ini menjadi salah satu bukti betapa kuatnya daya magnet kota Jogja bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Saiful Hadi menuturkan, saat itu ia sedang dalam perjalanan pulang dari tugas bekerja jaga malam di bilangan jalan Solo. Sesampai di lampu traffic Pojok Beteng Wetan sekira pukul 16.30 WIB, ia bertemu dengan dua remaja yang sedang kebingungan arah menuju pulang. Remaja tersebut sedang bertanya ke seorang penjual koran namun masih saja kebingungan. Bahasanya kurang nyambung, kedua remaja tersebut ternyata berbahasa Ngapak.

Saiful pun akhirnya mendekat dan bicara sedikit dengan nada interogasi. Mereka pun menerangkan dengan terbata-bata. Sejak Senin sore mereka berangkat dari Kebumen berempat dengan dua motor ke Malioboro dan sampai malam hari. Keesokan harinya mereka bersiap pulang namun hingga sore hari dua remaja ini masih di Jogja terpisah dari dua teman lainnya.

"Tidak bawa identitas apapun, hanya STNK mati. Si pembonceng tidak bawa helm. Kemarin malam masuk Malioboro uang tinggal 10 ribu, itupun untuk beli bensin. Jadi pas ketemu saya blas duit ora cecekel (tidak pegang uang), bensin nipis, gek do rung madyang (belum makan)..komplit pokoke," Saiful menerangkan.

"Lha nek kentekkan bensin terus piye le mulih Kebumen? ( Kalau kehabisan bensin bagaimana pulang ke Kebumen?)," kembali Saiful bertanya.

Kedua remaja itu cuma bengong tidak bisa jawab apa-apa. Hanya raut memelas yang terekspresikan di wajah mereka. Dari Senin malam hingga Selasa sore tidak kemasukan makanan sama sekali.

Mereka meneruskan cerita ketika ditanya Saiful lebih lanjut. Kemarin katanya masuk Jogja lewat Bantul tapi sekarang lupa arahnya. 

"Ya udahlah. Dari plat motor dan logat bicaranya saya yakin mereka beneran seperti ceritanya. Perkara kalau ternyata bohong bukan urusan saya. Mereka saya ajak makan di angkringan tapi menolak. Akhirnya saya kasih sedikit uang untuk sekedar beli bensin dan saya antar hanya sampai masjid Agung Bantul karena mereka sudah mulai ingat jalannya," tambahnya

Setelah memberi nomor WhatsApp Saiful pun minta agar sesampai di Kebumen segera mengabarinya.

Kisah ini juga tersambung ke seorang Polisi di Jogja yang sebelumnya menangkap kedua remaja ini. Kemudian sang Polisi ini menelepon teman anggota Polisi Kebumen yang bernama Aditya, menyakan perihal alamat dan nama orang tuanya. Aditya pun membenarkan alamat tersebut dan kebetulan mengenal dengan orang tuanya. Kemudian sang Polisi ini melepaskan kedua remaja ini menuju pulang.

Hari Rabu sekira jam 09.00 pagi Saiful akhirnya menerima telepon dari orang tua Alfin, salah seorang dari remaja tersebut yang mengabarkan bahwa anak mereka telah selamat sampai rumah sambil mengucapkan terima kasih.

"Jogja memang jos dan membuat semua orang ingin berkunjung. Walaupun sebagian..jian..kur paitan nekad (cuma modal nekad) seperti dua remaja Kebumen ini,"pungkasnya.


(Redaksi Smtourtravel.online)



Tonton Juga


FJR Semin Gelar Bakti Sosial Bedah Rumah


Semin,(AuraGunungkidul.com)- Forum Jogja Rembuk Kapanewon Semin kembali mengelar Bakti Sosial Bedah Rumah  Bapak Supardi warga Padukuhan Parangan RT 02, RW 19, Kapanewon Semin kabupaten Gunungkidul. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (17/11/2020).

Mustadi selaku koordinator lapangan FJR Semin mengatakan, bakti sosial ini dilaksanakan untuk membantu warga masyarakat yang benar-benar kurang dan tidak memiliki rumah yang layak huni.



"Kegiatan ini kami laksanakan untuk membantu warga yang notabennya kurang mampu yang belum tercaver bantuan dari pemerintah,"Papar Mustadi (17/11)

Ia juga menambahkan bahwa rumah yang dibangun dengan ukuran 5 X 7 meter persegi tersebut dikerjakan secara gotong royong dari warga FJR.

"Alhamdulillah tradisi Gugur gunung atau gotong royong anggota FJR dan warga Padukuhan Parangan masih terjaga,"Tambahnya.

Mbah Mardi selaku sesepuh dari FJR Semin berharap, agar nantinya kegiatan sosial semacam ini akan terus dilakukan guna membantu warga yang membutuhkan.

"Kegiatan sosial kemanusiaan ini akan terus kami lakukan, kami juga bersinergi dengan pemerintah setempat,"Ucap Mbah Mardi.

"Tidak hanya itu saja kami juga sudah menjalin sinergi dengan TNI, Polri dan bhabinkamtibmas pada setiap kegiatan yang kami lakukan,"Imbuhnya.

Dikatakan lebih lanjut Eko selaku wakil FJR Korwil Gunungkidul menambahkan, bahwasanya kegiatan sosial ini sebagai wujud kepedulian Ormas terhadap sesama. Ia mengatakan bahwa kegiatan ini tidak ada unsur politik.

"Kami tidak ada unsur politik sama sekali, dan kegiatan ini benar-benar murni dari kepedulian Ormas terhadap sesama,"Tegas Eko.

"Untuk sumber dananya sendiri kami iuran secara swadaya dan dibantu juga oleh para dermawan yang rela menyisihkan sebagian rezekinya untuk kegiatan sosial ini,"Pungkasnya.

(Redaksi)



Tonton Juga


Ini Kronologi Kecelakaan lalulintas di Jalur Wonosari karangmojo


Karangmojo, (AuraGunungkidul.com) - Kecelakaan lalulintas terjadi di seputaran jalur Wonosari-Karangmojo, tepatnya di Padukuhan Ngipak, Kalurahan Karangmojo, Kapanewon Karangmojo atau persis di depan SPBU. Kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan antar mobil dan sepeda motor itu terjadi pada Minggu (15/11/2020) malam.

Kronologi kecelakaan bermula saat mobil Kijang Nopol AB8391 LD melaju dari arah barat menuju ke timur. Saat mobil hendak berbelok yang akan mengisi bahan bakar tiba-tiba muncul motor RX Special Nopol AB 5192 DD. Jarak yang terlalu dekat akhirnya tabrakan tak bisa terhindarkan.

Akibat dari kecelakaan ini pengemudi motor yang bernama Istanto (55) meninggal dunia di lokasi kejadian. Dengan luka di bagian kepala belakang,hidung dan telinga mengeluarkan darah .

"Pengendara sepeda motor meninggal dunia dengan beberapa luka di bagian kepala, hidung dan telinga,"Kata Kanit lakalantas Polres Gunungkidul.

Kecelakaan lalulintas yang terjadi malam tadi sempat membuat Jalur Wonosa menuju Karangmojo menjadi tersendat. Tindakan cepat dari pihak kepolisian lalu membuat jalur normal kembali dan korban pun juga segera terevakuasi.

(Redaksi)



Tonton Juga


Mendapatkan bantuan Bedah Rumah Mas Edi tersenyum bahagia



Playen, (AuraGunungkidul.com) - Bedah rumah Mas Edi warga Padukuhan Ngrunggo, Kalurahan Getas, Kapanewon Playen akhirnya diresmikan pada Minggu (15/11/2020) pukul 20.00 malam.

Bedah Rumah ini merupakan hasil sinergitas antara Pulanggeni Lintas Ormas Komunitas Serta para pelaku usaha. Endra Widiyanto Selaku Ketua Pulanggeni mengatakan bahwa Mas Edi layak mendapatkan bantuan Bedah Rumah karena selama ini rumah yang ia sudah rusak dan hampir roboh.

"Sudah selayaknya kita sebagai manusia membantu sesama, terutama bagi orang-orang yang membutuhkan seperti Mas Edi ini,"Katanya.

Endra menjelaskan, pelaksanaan pembangunan rumah tersebut dilakukan secara bergotong-royong dari Ormas, Komunitas dan dibantu juga oleh warga masyarakat Getas.

"Kami pengurus Pulanggeni Lintas Ormas Komunitas, Forsagas dan masyarakat Getas bergotong-royong dalam pembangunan rumah mas edi, Alhamdulillah kebersamaan  dan kekompakan kami masih terjaga,"Terangnya.

Sementara itu Mas Edi yang kesehariannya pekerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Mas Edi sebagai penjual Es Tape mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan Pulanggeni Lintas Ormas Komunitas yang telah Peduli dengan keadaan rumahnya.

Dalam proses peresmiannya  dilakukan secara sederhana, hanya menggelar doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh setempat. Dalam acara berlangsung hadir juga Kepala Kalurahan Getas  Bapak Pamuji. Bahkan ia tak menyangka sebelumnya akan di adakan Bedah Rumah di salah satu warganya.

"Terima kasih kepada seluruh rekan-rekan Pulanggeni yang telah membantu warga kami Mas Edi, Semoga kalian semua mendapatkan berkah dari Tuhan yang maha esa,"Ucap Pamuji.


(Redaksi)



Tonton Juga


Gotong-Royong Masyarakat Getas Dalam Pembangunan Musholla



Playen, (AuraGunungkidul.com) -Warga Padukuhan Tanjung, Kalurahan Getas, Kapanewon Playen lakukan pengecoran pembangunan musholla pada, Minggu (15/11/2020). Pembangunan ini merupakan hasil swadaya dari warga masyarakat tanjung, mengingat di Padukuhan Tanjung sendiri masih minim fasilitas musholla.




Musholla tersebut dibangun di atas tanah wakaf seluas 16 X 10,3 meter persegi. Untuk luas mushollanya sendiri dibangun dengan ukuran 12 X 8 meter persegi.

"Musholla ini kami bangun dari tanah wakaf dari ibu Wasianti. Untuk sumber dananya kami dari swadaya dibantu juga oleh para donatur, dan Pulanggeni Lintas Ormas Komunitas"Jelas Endah Dwi Yanto.

Dijelaskan lebih lanjut bahwasanya, dalam proses pembangunan musholla dikerjakan oleh masyarakat setempat, dibantu oleh Forsagas.

"Untuk pembangunan Alhamdulillah kami secara gotong royong warga masyarakat. Terkadang kami juga lembur yang dibantu oleh 10 orang perwakilan warga kami,"Papar Endah.

Dengan dibangunnya musholla ini nantinya warga masyarakat akan lebih khusyuk dalam beribadah. Sedangkan untuk bantuan dana dapat ditransfer melalui Bank BRI Syari’ah dengan nomor rekening 1057263764 atas nama Ari Susanto. Untuk konfirmasi infaq dapat menghubungi Endah ke ponsel nomor +62 888-2687-099


(Redaksi)



Tonton Juga


Seniman ini serahkan hasil lelang lukisannya kepada para difabel



Wonosari, (AuraGunungkidul.com) - Lukisan salah satu karya seniman asal kabupaten Gunungkidul, Danang Seribu Kawan akhirnya laku terjual secara lelang pada Sabtu (14/11/2020). Hasil lelang ini nantinya akan di berikan kepada tiga difabel

Danang mengatakan bahwa hasil lukisan yang di lelang akan diberikan untuk membantu peserta difabel berupa alat lukis yang nantinya para difabel tersebut lebih semangat lagi dalam berkarya.

"Alhamdulillah lukisan berhasil kami lelang, dan hasil lelang ini telah kami belikan seperangkat alat lukis yang saat ini sudah kami serahkan kepada saudara kita yang difabel,"Ucap Danang.

Danang berharap, nantinya para difabel tidak patah semangat dalam berkarya. Meskipun di dalam dirinya mempunyai kekurangan.

"Tetap semangat kawan-kawanku difabel, yakinlah bahwa dibalik kekurangan yang ada pada diri kita pasti Tuhan memberikan kelebihan,dan kelebihan itulah yang harus kita asah dan kita maksimalkan,"Pesan Danang kepada para difabel.

Danang juga mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang telah membeli, mengkoleksi lukisan dan membantu para difabel yang membutuhkan. 

"Terima kasih kepada seseorang yang telah mengoleksi hasil karya saya dan telah membantu difabel, semoga apa yang telah kita perbuat akan membawa berkah bagi semuanya,"Pungkasnya.


(Hermawan)



Tonton Juga


Meskipun sudah tiada, karya dan ilmu Ki Dalang Seno akan terus di kenang





Yogyakarta, (AuraGunungkidul.com) - Berita duka pekan yang lalu datang di dunia seni pewayangan Indonesia. Salah satu dalang kondang millenial, Ki Seno Nugroho meninggal dunia pada, Selasa 3 November 2020, pukul 20.00 WIB. Melansir Wikipedia, sejak umur 10 tahun, Ki Seno Nugroho sudah mulai terjun ke dunia pewayangan. Menginjak usia 15 tahun, Ia mengawali karir sebagai seorang dalang.

Pria kelahiran Yogyakarta, 23 Agustus 1972 itu terjung ke dunia pewayangan saat masih duduk di Sekolah Menengah Kesenian Yogyakarta. Awal mula terjun ke dunia tersebut pun lantaran kekagumannya terhadap sosok Ki Manteb Soedharsono yang membuat dia tertarik pada pedalangan dan terus menggelutinya. Seno belum mempunyai sanggar pedalangan sendiri, tetapi sesekali beberapa orang dari mancanegara belajar mendalang padanya. Dia juga mempunyai kelompok karawitan sendiri yang diberi nama Wargo Laras dengan jumlah nggotanya kurang lebih 50 orang. Sebagai seorang profesional, Ia dikenal secara luas sebagai dalang melalui pergelaran wayang kulit yang memadukan antara gagrak Surakarta dan gagrak Yogyakarta.

Kekhasan lainnya yang membuat terkenal adalah saat menampilkan panakawan Semar, Garèng, Pétruk, Bagong dengan guyonan yang spontan, kontekstual, aktual dan lucu. Selain mendalang di Indonesia, Seno Nugroho juga pernah diundang tampil di Belanda dan Belgia.

Kini, Dalang kondang itu telah pergi selamanya. Namun karya dan ilmu Ki Seno akan selalu dikenang selamanya. Selamat jalan Ki Seno.


(Redaksi)



Tonton Juga


Diterjang angin kencang rumah warga Kalurahan Piyaman rata dengan tanah


Wonosari, (AuraGunungkidul.com) - Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan rumah milik  salah satu warga Padukuhan Piyaman II, RT 01,RW 02, Kalurahan Piyaman, Kapanewon Wonosari rata dengan tanah, Kamis (12/11/2020).

Kejadian ini sekitar pukul 15.30 sore, dimana pada saat itu langit mulai mendung dan akhirnya turun hujan disertai angin kencang. Tak kuat menahan angin, akhirnya rumah berbentuk limasan sebanyak dua unit dan satu rumah berbentuk kampung roboh akibat diterjang angin kencang.

"Beruntung rumah roboh ini tidak ada penghuninya. Dari peristiwa ini kerugian ditafsir kurang lebih 20 juta rupiah,"Terang Wahdan dari MDMC.

"Tindakan selanjutnya kita dengan masyarakat akan melaksanakan kegiatan kerja bakti pada esok harinya,"Imbuhnya.

Menurut penuturan warga setempat,rumah milik bapak Rakiyo ini sudah lama kosong dan jarang ditempati, sehingga bangunan tersebut menjadi tak terurus.

(Edy) 



Tonton Juga


YouTube Down Jadi Trending Di Jagat Sosial Media




(AuraGunungkidul.com) - Kamis (12/11/2020) platform layanan berbagi video YouTube mengalami down sekitar pukul 07.00 pagi tadi. Akibatnya banyak masyarakat mengeluhkan hal ini. 

Tak hanya itu saja banyak sebagaian dari mereka yang mengeluh, curhat di media sosial seperti Facebook dan Twitter. Mereka mengeluhkan tidak bisa menonton video dan browsing materi pembelajaran sekolah.

Dilansir dari Kompas.com melalui akun Twitternya pihak YouTube membenarkan bahwa memang ada gangguan. Layanan video YouTube seperti YouTube tv, YouTube music juga sedang mengalami eror.

"Tim kami sudah menyadari bahwa sedang ada gangguan , kami pun akan segera melakukan perbaikan pada sistem kami,"Jelas YouTube.

Tak hanya di Indonesia saja gangguan YouTube ini terjadi. Melainkan hal serupa juga dialami di negara lain seperti Amerika dan Eropa. Menurut pantauan, YouTube saat ini mulai normal sejak pukul 08.45 menit . Saat ini platform YouTube sudah bisa digunakan untuk menonton video kembali


(Redaksi) 



Tonton Juga


Penemuan mayat laki-laki di jalan Jogja Wonosari akhirnya terungkap



Pathuk, (AuraGunungkidul.com) - Rabu (11/11/2020) Penemuan mayat laki-laki yang tergeletak di pinggir jalan Jogja-Wonosari tepatnya KM 22 akhirnya terungkap. Sugiyanto Warga Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen harus meregang nyawa dengan sejumlah tusukan pada tubuhnya.

Korban pertama kali ditemukan oleh salah seorang warga yang sedang melintas. Melihat adanya temuan ini langsung dilaporkan ke Polsek Kapanewon Pathuk

<Kapolsek Pathuk mengatakan, saat ditemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan sejumlah luka tusuk pada bagian tubuhnya.

"Korban sudah kami bawa ke Rumah Sakit' Bhayangkara untuk dilakukannya otopsi,"Terang Kapolsek.

Setelah dilakukannya penyidikan, Sugiyanto diduga kuat korban pembunuhan. Kasus ini langsung ditangani oleh Kasat Reskrim Polres Gunungkidul. Sejumlah barang bukti pun sudah berhasil diamankan oleh pihak Kepolisian.


(Redaksi)



Tonton Juga


Status Gunung Merapi Siaga Jalur Evakuasi Steril Aktivitas Tambang


Yogyakarta (AuraGunungkidul.com) - <Menyusul kenaikan status Gunung Merapi menjadi siaga, aktivitas angkutan bahan galian golongan C di sepanjang jalur evakuasi, penambang di Hulu Sungai Woro dan di sekitar jalur evakuasi, untuk sementara dilarang beroperasi.

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Klaten tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 543/666/24 yang ditandatangani Sekda Kabupaten Klaten Jaka Sawaldi pada 10 November 2020. “Bagi penambang bahan galian golongan C yang beraktivitas di Hulu Sungai Woro dan sekitar jalur evakuasi untuk sementara dilarang beroperasi. Angkutan bahan galian golongan C (juga) untuk sementara dilarang beroperasi di sepanjang jalur evakuasi,” tegas Jaka Sawaldi, Rabu (11/11). Ditegaskannya, larangan tersebut juga berlaku bagi pengusaha angkutan bahan galian golongan C baik yang berdomisili di Kabupaten Klaten maupun di luar kabupaten itu.

Kebijakan tersebut diambil Pemkab Klaten agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat adanya peningkatan aktivitas Gunung Merapi. “Dalam kondisi siaga ini keselamatan warga harus diutamakan. Masalah Merapi nanti kembali aman, kebijakan ini bisa ditinjau lagi. Pemerintah harus mengambil langkah strategis demi kepentingan yang lebih besar,” imbuh Jaka Sawaldi.

Ia menuturkan, surat edaran tersebut telah disampaikan kepada pihak yang terkait dengan penambangan bahan galian C. Mulai para pengusaha penambang, pengusaha angkutan, pengusaha depo, dan para pengemudi angkutan. 


(Redaksi)



Tonton Juga


Seniman ini akan melelang lukisannya untuk kegiatan sosial






Wonosari, (AuraGunungkidul.com) - Suwargo Mengo" adalah tema dari pameran seni rupa 2020. Dengan lebih dari 200 karya seni yang ditampilkan dari tiap kecamatan di Gunungkidul, perwakilan komunitas, peserta individu dan peserta undangan turut berpartisipasi menyemarakkan kegiatan di masa yang sulit ini.





Salah satu seniman kabupaten Gunungkidul Danang Seribu Kawan akan melelang lukisan hasil karyanya. Ia berpendapat bahwa hasil lelang ini nantinya akan di peruntukan sebagai dana sosial.

"Hasil lelang nantinya akan kami sumbangkan untuk pembangunan masjid, saudara kita yang difabel serta untuk para korban terdampak angin puting beliung,"Kata Danang.

LELANG SEDEKAAH

- LUKISAN SEMAR NGEJOWANTAH

Kualitas Bisa Dilihat Sendiri :
- CANVAS 
- CAT AKRILIC

Jumlah : 1pcs
Ukuran:  60X80CM
            
Guna: Disumbangkan ke pembangunan masjid di desa getas

-ADD PERTEMANAN TERLEBIH DAHULU. -MOHON MAAF JIKA MENGGANGGU HAPUS  SAJA JANGAN DI SPAM  YA OM.
 -SEGALA SESUATU HARAP DIPERTANYAKAN MELALUI INBOK
- NO RETURN 
...
START BID : 100ribu
Kelipatan BID : +10ribu
BN : Via Inbox
Ongkir di tanggung pemenang lelang.
#lelang di mulai dari sekarang

Close 16-04-2020 jam 21:46 WIB 
SNIPER BEBAS SEBELUM CLOSE
TELITI SEBELUM MENARUH BID
TANGGUNG JAWAB SETELAH MENARUH BID —
Terima Kasih

Pembayaran melalui No.rek Pulanggeni a.n Anastasia lanjar 
BRI 698701015883534



(Redaksi)



Tonton Juga


Sesosok mayat laki-laki ditemukan tergeletak di pinggir jalan raya Jogja Wonosari





Pathuk, (AuraGunungkidul.com) - Sesosok mayat laki-laki ditemukan meninggal dunia di seputaran jalan Wonosari-Yogyakarta, Rabu (11/11/2020) dini hari. Penemuan mayat ini berada di Padukuhan Karangsari, Kalurahan Nglanggera, Kapanewon Pathuk.

Mayat yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan oleh salah satu warga yang kebetulan sedang melintas. Ia kaget melihat orang yang tergeletak di pinggir jalan. Setelah di dekati ternyata seorang laki-laki suda meninggal dengan luka sayatan pada bagian tubuhnya.

Melihat kejadian ini saksi langsung melaporkan ke Kapolsek Kapanewon Pathuk. Tak berlangsung lama akhirnya Kapolsek langsung menuju ke TKP dimana jasad korban ditemukan.

"Saat ini korban sedang berada di Rumah Sakit' Bhayangkara Polda Daerah Istimewa Yogyakarta untuk dilakukannya pemeriksaan,"Kata Hendra Prastawa. Diberitakan Kompas.com


Untuk identitas korban kami belum sempat menanyakan akan tetapi pihak keluarga sudah perjalanan ke Rumah Sakit',"Tambahnya.

Tak jauh dari korban ditemukan juga sepeda motor Suzuki Smash  dengan bernomor polisi AB 4610 NF.

(Redaksi)



Tonton Juga


Akibat Supir Mengantuk Mobil Suzuki Splash Ringsek Setelah Tabrak Pohon





Wonosari, (AuraGunungkidul.com) - Kecelakaan kembali terjadi di seputaran jalur Wonosari-Semanu, tepatnya di Padukuhan Wukirsari, Kalurahan Baleharjo, Kapanewon Wonosari,Rabu(11/11/2020) sekitar pukul 00.00 dini hari. Akibatnya mobil mengalami ringsek pada bagian depan.

Kecelakaan bermula ketika sebuah mobil Suzuki Splash Nopol B 1006 TYV melaju dari arah Wonosari menuju Semanu. Sesampainya di lokasi kejadian tepa depan kantor Smtourtravel mobil mengalami oleng dan akhirnya menabrak pohon.

"Saya mendengar benturan keras dan setelah saya cek ke luar ternyata sedang terjadi kecelakaan tunggal di depan kantor Smtourtravel,"Terang Kahono selaku petugas kantor.

"Baru baru ini memang sering terjadi kecelakaan di depan kantor Smtourtravel,"Imbuhnya.

Beruntung dalam insiden ini tidak ada korban jiwa. Mobil yang berpenumpang tiga orang semuanya selamat. Dugaan sementara dari kecelakaan ini disebabkan kurangnya konsentrasi dalam berkendara ditambah lagi supir sedang dalam keadaan mengantuk


(Hermawan) 



Tonton Juga


Purwanto Pemilik Wayang Tertua Sejak Era Sultan Agung




Gunungkidul, (AuraGunungkidul.com) - -Tidak disangka, beberapa wayang kulit peninggalan era Kanjeng Sultan Agung, HB I - HB V (Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat) dan PB I - PB IV (Kasunanan Surakarta) masih lestari di tangan seorang dalang, sekaligus seorang pengrajin tatah sungging wayang kulit, kayu rancakan gamelan dan gawang kelir pertunjukan wayang yang bernama Purwanto.

Saat ditemui di kediamannya yang menjadi studio berkeseniannya, Kerdon RT/RW 03/03 Wiladeg Karangmojo Gunungkidul DIY, Senin, 09 November 2020, dia mulai bercerita secara jelas tentang koleksi wayang yang dimilikinya.

"Alasan saya mengoleksi wayang yang sudah sepuh berusia lebih dari 100 tahun adalah agar anak cucu kelak dapat mempelajari sejarah dengan melihat buktinya secara nyata. Tidak hanya tahu tentang ilmu dan filosofinya tetapi juga barangnya. Sebab saat sekarang ini sudah banyak bukti sejarah yang dikoleksi warga ataupun museum di luar negeri", jelasnya sambil menunjukkan salah satu wayangnya.





"Lebih dari 50 wayang sepuh (berumur lebih dari 100 tahun - Red) yang saya koleksi dari berbagai sumber. Bahkan ada yang dari era Kedu sebelum Mataram Islam", tambahnya.

Purwanto memiliki darah trah Cermo (sebutan dalang Keraton Ngayogyakarta - Red). Ki dalang Cermo Jiwandana adalah ayah kandungnya. Simbah dan simbah buyutnyapun seorang Cermo. Sejak kecil Purwanto telah terkondisikan dari lingkungan keluarga hingga menginjak dewasa betul-betul jatuh cinta dengan dunia pewayangan. Walaupun untuk melakukan pagelaran wayang kulit belum menemukan konsep dan momentum yang tepat. Namun karya tatah sunggih wayangnya, tatah kayu rancakan gamelan dan gawang kelir wayang sudah tergolong mumpuni. Banyak dalang kondang ataupun kolektor yang memesan pembuatan wayang, rancakan gamelan dan gawang kelir darinya.

"Saya sedang merencanakan sebuah pagelaran wayang dengan obyek wayang gedog dan wayang klithik. Tujuan saya agar generasi muda lebih mengenal khasanah seni budaya leluhur selain juga agar sejarah tidak terputus", ungkapnya menambahkan.


Dia berguru dan ngenger ke beberapa dalang dan penatah wayang yang sudah terkenal di masyarakat. Ki Hadi Sugito adalah yang terakhir dia ngengeri selama lebih dari 5 tahun sebelum beliau meninggal dunia.


(Redaksi)



Tonton Juga


Bupati Gunungkidul Hajah Badingah Resmi Membuka Pameran Seni Rupa Secara Virtual





Wonosari, (AuraGunungkidul.com) - <Senin, 9 November 2020 pameran Seni Rupa Gunungkidul secara virtual resmi dibuka oleh Ibu Hj. Badingah S.Sos, Bupati Gunungkidul. Dalam Pidato sambutannya, Bupati Gunungkidul mendukung sepenuhnya kegiatan dari Forum Perupa Gunungkidul yang difasilitasi oleh Kundha Kabudayan Gunungkidul menggunakan danais tahun anggaran 2020 untuk bisa menggelar kegiatan ini. Ada yang berbeda berlangsungnya pameran di tahun ini, tidak seperti tahun-tahun biasanya. Pameran ini diadakan secara daring dikarenakan adanya pandemi Covid 19. 


Suwargo Mengo" adalah tema dari pameran ini. Dengan lebih dari 200 karya seni yang ditampilkan dari tiap kecamatan di Gunungkidul, perwakilan komunitas, peserta individu dan peserta undangan turut berpartisipasi menyemarakkan kegiatan di masa yang sulit ini.

Penyerahan Tumpeng sebagai simbolisasi dibukanya acara pameran virtual ini dilakukan oleh Kepala Kundha Kabudayan Agus Kamtono serta Ketua Dewan Kebudayaan CB Supriyanto. Penyerahan dilakukan di areal Gedung Kesenian Wonosari sebagai lokasi diselenggarakannya pameran virtual ini.>

<



Lukas, ketua Panitia penyelenggara menyampaikan bahwa "kegiatan ini kami gagas dan kami laksanakan guna membangkitkan potensi perupa yang ada di Gunungkidul dan memberikan mereka lahan untuk mengapresiasikan karyanya," jelasnya

Selain dari seniman senior, generasi pendatang barupun ikut meramaikan dengan memberikan hasil karyannya untuk ditampilkan di pameran virtual ini.

"Dalam pameran ini tidak semua seniman yang hadir, kami hanya memberikan beberapa undangan saja untuk perwakilan, karena masih dalam masa pandemi agar aman," imbuhnya.

Pembukaan pameran ini juga menampilkan performance art yang dilakoni oleh Nanang Wirasetyawan dengan judul "Hiung". "Tarian ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang manusia yang sedang ditimpa kesusahan hingga sadar bahwa sosok yang patut diajak keluh kesah hanyalah Tuhan Yang Maha Esa," terang Nanang yang akrab dipanggil Danang Seribu Kawan ini.

Kundha Kabudayan Gunungkidul secara resmi telah menyediakan link youtube bagi pemirsa yang ingin mengunjungi secara virtual di https://youtu.be/T9pgaXqtUf0.


(GalineAs)



Tonton Juga